"Jumlah pedonor semakin banyak. Rata-rata 20 sampai 50 pedonor per hari," kata Riandi saat dikonfirmasi, Senin.
Peningkatan tersebut tergolong signifikan lantaran beberapa minggu terakhir jumlah pedonor per harinya hanya mencapai 10 orang.
Menurut Riandi, meningkatnya jumlah pedonor darah mulai terasa sejak tiga sampai empat hari yang lalu. Namun demikian, Riandi tidak memberikan data lebih rinci terkait jumlah pedonor darah.
Dia menduga jumlah pendonor meningkatkan lantaran sebagian warga mulai berani mendonorkan darahnya di tengah pandemi COVID-19.
Baca juga: PMI Jakbar himpun 5,8 miliar pada penutupan Bulan Dana 2020
Baca juga: PMI Jakbar bagikan 43.200 paket sabun dukung kampanye cuci tangan
Walau demikian, sebagian besar warga masih ada yang khawatir untuk mendonorkan darahnya. Stok beberapa golongan darah di PMI Jakarta Barat pun masih kurang.
"Kami kekurangan darah AB dan A. Karena itu agak jarang ya," kata dia.
Riandi berharap warga tidak takut mendonorkan darahnya walaupun kondisi pandemi masih menyelimuti DKI Jakarta.
Tidak hanya donor darah, warga penyintas COVID-19 juga diharapkan mau mendonorkan plasma kovalesennya kepada pasien yang membutuhkan.
"Bagi pedonor kalau sehat tolong bantu, prosedur kita seusai prokes saja. Semua ketentuan sesuai prokes kok. Bagi yang pernah kena COVID-19 kalau mau boleh donor plasma kovalesen ke PMI Provinsi," kata Riandi.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021