"Dengan riset dan inovasi yang terintegrasi ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional, semoga ilmu pengetahuan dan teknologi nasional dapat menjadi landasan mewujudkan Indonesia yang berdaya saing dan Indonesia maju. Dirgahayu Kebangkitan Teknologi Nasional," kata Anhar dalam acara Peringatan Hakteknas ke-26 di Jakarta, Selasa.
Peringatan Hakteknas ke-26 mengangkat tema Integrasi Riset untuk Indonesia Inovatif: Digital Green Blue Economy, dan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo.
Menurut Anhar, ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) nasional adalah landasan pembangunan nasional dan menjadi kunci membawa kemajuan bagi Indonesia.
Baca juga: Menteri harap BRIN bawa teknologi Indonesia melompat jauh
Baca juga: Menko PMK harapkan BRIN tingkatkan kompetensi riset Indonesia
Integrasi sumber daya Iptek yang meliputi manusia, infrastruktur dan anggaran akan memaksimalkan pemanfaatan semua potensi yang dimiliki Indonesia untuk menciptakan kemajuan bangsa dan peningkatan perekonomian serta mendukung lahirnya invensi dan inovasi unggul.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin menuturkan integrasi riset sangat penting termasuk penyelenggaraan keantariksaan yang diamanatkan dalam Undang-undang Keantariksaan.
Menurut Thomas, integrasi ke dalam BRIN membentuk suatu ekosistem yang lebih efektif dan efisien untuk Indonesia inovatif.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Badan Standardisasi Nasional juga turut hadir dalam acara peringatan Hakteknas ke-26 itu.*
Baca juga: Mendikbudristek maknai Hakteknas dengan semangat majukan Indonesia
Baca juga: BRIN susun finalisasi aturan turunan landasan operasional litbangjirap
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021