PT Barata Indonesia (Persero) bersama Treehouz Asia—perusahaan berbasis di Malaysia—berkomitmen menjalin kemitraan strategis untuk membangun pabrik bahan bakar biomassa melalui pemanfaatan kayu dan limbah pengolahan kayu di Indonesia.Peluang bisnis ini akan dikembangkan dengan menghadirkan keunggulan teknologi di bidang energi baru dan terbarukan sebagai solusi energi masa depan
“Barata Indonesia terus berupaya melakukan ekspansi dan aliansi dalam rangka penguatan kompetensi dan merespons peluang bisnis baru di industri agro tanah air,” kata Direktur Pemasaran Barata Indonesia Sulistyo Handoko dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Sulistyo menyampaikan perseroan menyambut peluang kerja sama pembangunan pabrik bahan bakar biomassa dalam rangka mendukung program co-firing di dalam negeri, sekaligus peningkatan produksi berbentuk pelet ataupun sawdust baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
Barata Indonesia sebagai BUMN manufaktur menaruh komitmen tinggi terhadap peningkatan kandungan lokal dalam setiap produk yang dihasilkan dan pembangunan proyek strategis nasional. Hal ini diwujudkan melalui komitmen dalam menciptakan produk substitusi impor, pemanfaatan material lokal dan penyediaan peluang tenaga kerja lokal yang diharapkan dapat mendongkrak produktivitas dan daya saing industri nasional.
Dukungan itu sekaligus merupakan upaya perseroan dalam mendorong program pemulihan ekonomi nasional.
“Peluang bisnis ini akan dikembangkan dengan menghadirkan keunggulan teknologi di bidang energi baru dan terbarukan sebagai solusi energi masa depan,” ujar Sulistyo.
Dalam inisiasi awal atas kerja sama ini, Barata Indonesia dan TreeHouz akan membangun pellet plants yang berlokasi di Pahang Malaysia dengan kapasitas 40 ton per jam (TPH).
Selain menjalin kerja sama di bidang biomassa tersebut, kedua perusahaan juga sepakat berkolaborasi dalam pengembangan co-firing dengan biomassa dalam rangka pengembangan energi alternatif untuk mendukung ketersediaan energi nasional yang bersih dan ramah lingkungan.
Managing Director Treehouz Asia Tan Eng Hau mengapresiasi kerja sama itu sebagai ekspansi pasar terkhusus dalam pengembangan bahan bakar biomassa berbasis pelet atau sawdust plant projects di Indonesia.
“Dengan berkah sumber daya alam yang melimpah di Indonesia, kami berharap Barata dan Treehouz dapat bersinergi memanfaatkan kompetensi masing-masing dalam menjalankan pabrik wood, baggase pellet, sawdust baru maupun revitalisasi di Indonesia,” ucap Tan.
Baca juga: Kementerian ESDM dorong akses pembiayaan untuk proyek bioenergi
Baca juga: Biomassa punya potensi yang menjanjikan untuk menghasilkan energi
Baca juga: Indonesia gandeng Jepang gali potensi biomassa kayu
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021