Wakil Rektor IV dari Universitas Riau Kepulauan Sri Langgeng Ratnasari mendorong mahasiswa sebagai generasi muda khususnya di Batam untuk bisa menjadi pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) digital untuk mempercepat inisiatif kota Batam menjadi sentra e-commerce pertama di Indonesia.
“Mahasiswa ini sehabis lulus diharapkan bukan mencari pekerjaan tapi membuka lapangan pekerjaan. Caranya bagaimana? Jadi wirausaha, entrepreuner, menggali potensi- potensi UMKM lokal yang belum ada dari sebelumnya,” kata Sri dalam webinar pada Rabu.
Lebih lanjut ia menyebutkan agar bisa sukses membuka lapangan pekerjaan atau merintis usaha menjadi wirausaha mahasiswa yang sudah melek teknologi disarankan dapat memanfaatkan fasilitas dan aplikasi beragam gawainya untuk bisa membangun usaha yang optimal.
Ia mencontohkan salah satu aplikasi di gawai yang bisa diakses untuk memulai usaha adalah aplikasi pembiayaan digital atau teknologi finansial lainnya jika dirasa membutuhkan modal untuk merintis usaha.
Dengan demikian, selain memiliki kelebihan berada di Kawasan Ekonomi khusus dan Perdagangan bebas, tentu perkembangan generasi muda menjadi wirausaha di Kota Batam bisa lebih pesat berkembang.
Baca juga: First Media luncurkan program dukungan pemulihan UMKM saat pandemi
“Dukungan infrastruktur dan keistimewaan wilayah Batam dari sisi pengembangan ekonomi ini menjadi bekal yang sangat baik bagi generasi muda lokal jika mampu memanfaatkan peluang bisnis, terlebih di tengah tingginya transaksi di e-commerce dan penggunaan fintech. Untuk itu, generasi muda ini patut dipersiapkan secara maksimal untuk memanfaatkan momentum dan semakin mendukung kesiapan Kota Batam sebagai sentral e-commerce nasional,” ujar wanita yang juga ekonom itu.
Batam merupakan kota yang cenderung memiliki pertumbuhan stabil meski di tengah pandemi, ada banyak fasilitas pengembangan teknologi dan digital yang didirikan di kawasan itu untuk bisa melengkapi ekosistem e-commerce.
Beberapa fasilitas dan infrastrukur tersebut di antaranya Batam Aero Technic, Nongsa Digital Park sebagai IT Hub, hingga pelabuhan Batuampar serta Bandara Hang Nadim.
Percepatan Batam menjadi sentra e-commerce pun disusul dengan fakta dari survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2020 yang menunjukan literasi keuangan digital di Batam sudah mencapai lebih dari 40 persen, lebih tinggi dibanding dari rata- rata nasional yang berada dikisaran 38 persen.
Inisiatif menjadikan Batam sebagai sentra e-commerce pun turut didorong salah satu perusahaan pembiayaan digital Kredivo.
Kredivo melihat Batam memiliki potensi pengembangan yang luar biasa dari segi ekosistem digital di samping itu, hal lain yang mendorong Kredivo ingin berkontribusi pada pengembangan sentra e-commerce di Batam karena pengguna Kredivo untuk pembiayaan meningkat hingga 90 persen di tengah pandemi.
“Sejak pandemi, kita semua menyaksikan perkembangan e-commerce dan ekonomi digital yang semakin pesat. Guna memaksimalkan momentum tersebut, Kredivo melihat bahwa peran generasi muda yang memiliki potensi sebagai penggerak ekonomi negara dapat berkontribusi pada peningkatan ekonomi digital. Terlebih jika melihat ekosistem dan infrastruktur di Kota Batam yang sedang bersiap menjadi sentral e-commerce nasional. Melalui gerakan Generasi Djempolan, kami ingin lebih banyak lagi generasi muda lokal yang mampu memanfaatkan akses teknologi keuangan secara bijak, sehingga mereka mampu menangkap potensi bisnis online yang ada di Kota Batam,” kata General Manager Kredivo Lily Suriani.
Baca juga: Kolaborasi perbankan dan fintech pacu digitalisasi UMKM
Baca juga: OJK dukung literasi dan inklusi digital hingga ke desa
Baca juga: Kiat tingkatkan penjualan manfaatkan media sosial
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021