• Beranda
  • Berita
  • Budi Waseso targetkan Bulog hanya produksi beras premium mulai 2022

Budi Waseso targetkan Bulog hanya produksi beras premium mulai 2022

12 Agustus 2021 21:40 WIB
Budi Waseso targetkan Bulog hanya produksi beras premium mulai 2022
Dirut Perum BULOG Budi Waseso memberikan keterangan pers saat peluncuran program bantuan beras PPKM tahap II di Gedung Bulog, Jakarta, Kamis (12/8/2021). Pemerintah melalui Perum Bulog akan melanjutkan program bantuan beras PPKM tahap II yang akan diberikan kepada 8,8 juta keluarga penerima manfaat. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.

Mudah-mudahan awal 2022 kita sudah memiliki modern rice milling plant di 13 wilayah yang memproduksi beras. Ini bukti komtimen kita untuk menjaga ketahanan pangan dan kondisi beras

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menargetkan tahun 2022 Bulog hanya akan memproduksi beras berkualitas premium sebagai hasil dari pembangunan modern rice milling plant di 13 wilayah sentra produksi beras Indonesia.

"Mudah-mudahan awal 2022 kita sudah memiliki modern rice milling plant di 13 wilayah yang memproduksi beras. Ini bukti komtimen kita untuk menjaga ketahanan pangan dan kondisi beras. Ini dalam proses penyelesaian infrastrukturnya," kata Budi Waseso di Jakarta, Kamis.

Budi Waseso menjelaskan modern rice milling plant yang sedang dibangun berfungsi untuk mengubah gabah yang dibeli langsung dari petani, kemudian dihasilkan menjadi beras berkualitas premium.

Bulog akan membeli gabah dari hasil panen petani untuk stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP), selanjutnya proses pengeringan hingga penggilingan akan dilakukan sendiri oleh Bulog. Jadi Bulog tidak perlu lagi membeli dari petani dalam bentuk beras sehingga meringankan beban biaya petani yang berasal dari proses penjemuran atau penggilingan.

Baca juga: Dirut Bulog jamin kualitas beras PPKM, siap ganti bila beras rusak

Budi Waseso menjelaskan beras premium yang dihasilkan dari pabrik penggilingan beras modern milik Bulog akan dijual seharga beras medium. Hal itu lantaran biaya produksi beras premium tersebut setara dengan biaya produksi beras medium.

Dalam penggilingan beras modern tersebut juga tersedia silo untuk menyimpan gabah yang dibeli dari petani untuk menjaga kualitas gabah yang akan diolah menjadi beras. Gabah tersebut hanya akan diproduksi menjadi beras apabila ada kebutuhan untuk pendistribusian CBP, sehingga kualitas beras pun terjaga tanpa ada kerusakan.

Ke depannya, kata Budi Waseso, pendistribusian beras CBP seperti dalam kegiatan Bantuan Beras PPKM yang diberikan gratis kepada masyarakat untuk meringankan beban selama pandemi COVID-19 ini diberikan dengan beras berkualitas premium. Saat ini beras CBP yang digunakan untuk program Bantuan Beras PPKM menggunakan beras berkualitas medium sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Selain itu ia juga mengusulkan agar anggota TNI-Polri dan ASN mengonsumsi beras premium produksi Bulog tersebut yang bisa dibeli dengan harga kualitas beras medium.

Baca juga: Pemerintah salurkan bantuan beras PPKM tahap II, untuk 8,8 juta KPM

 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021