• Beranda
  • Berita
  • Profil atlet Paralimpiade: Syuci Indriani, tunagrahita penuh talenta

Profil atlet Paralimpiade: Syuci Indriani, tunagrahita penuh talenta

13 Agustus 2021 19:30 WIB
Profil atlet Paralimpiade: Syuci Indriani, tunagrahita penuh talenta
Atlet para renang Indonesia Syuci Indriani yang akan tampil di Paralimpiade Tokyo 2020. ANTARA/HO-NPC Indonesia
Syuci Indriani menjadi satu dari dua wakil Indonesia yang akan berkompetisi pada cabang olahraga para renang di Paralimpiade Tokyo 2020 yang dijadwalkan bergulir 24 Agustus sampai dengan 5 September 2021.

Syuci membuktikan bahwa tunagrahita tak menjadi penghalang untuk berprestasi. Tak hanya di level nasional, kiprahnya juga telah mendunia.

Bahkan, sebelumnya dia pernah tampil mewakili Indonesia di Paralimpiade Rio de Janeiro, Brazil 2016. Ketika itu, dia baru berusia 15 tahun.

Syuci mengenal olahraga renang pada usia enam tahun. Berdasarkan laman Komite Paralimpiade Internasional (IPC), pada 2017, dia mengasah kemampuannya dengan bergabung di Belibis Swimming Club yang bermarkas di Pekanbaru.

Pada 2012, ketika Pekanbaru menjadi tuan rumah Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas), Syuci pun mulai unjuk gigi dengan mengantongi tiga medali emas.

Semenjak itu, koleksi medali Syuci terus bertambah, termasuk ketika ia mempertahankan pencapaiannya di Peparpas 2016 yang bergulir di Bandung. 

Baca juga: Perenang Syuci Indriani bertekad perbaiki capaian di Tokyo 

Dari tingkat daerah, dia kemudian bergabung dengan pelatnas NPC Indonesia. Sejak itu pula, Syuci jadi andalan Merah Putih di berbagai kompetisi dunia.

Termasuk di Paralimpiade Rio de Janeiro, Brazil, pada 2016. Meski masih belia, Syuci telah merasakan ketatnya persaingan di level dunia.

Dalam debutnya di pesta olahraga terbesar di dunia untuk atlet disabiltas tersebut, Syuci turun di tiga nomor, yakni 200 meter gaya bebas S14, 100 meter gaya dada SB14 dan 200 meter gaya ganti perorangan SM14.

Untuk dua nomor terakhir yang disebutkan di atas, Syuci mampu menembus hingga babak final. Sayang, dia finis di urutan delapan untuk gaya dada SB14 dan berada di urutan tujuh untuk gaya ganti perorangan SM14.

Sebagai atlet yang pernah tampil di Paralimpiade, sudah pasti Syuci memiliki sejumlah prestasi di berbagai ajang besar lainnya.

Berdasarkan data dari NPC Indonesia, pada 2016 Syuci juga sukses meraih tujuh emas dalam Kejuaraan Asia INAS 2016 di Thailand.

Dengan sederet prestasi tersebut, Komite Paralimpiade Asia (APC) menobatkannya sebagai atlet muda Asia terbaik.

Motivasi atlet yang lahir pada 28 Januari 2021 itu pun semakin bertambah. Di berbagai kompetisi tingkat internasional, Syuci berhasil menyabet sejumlah medali. 

Salah satunya, yaitu Asian Youth Para Games 2017 di Dubai, di mana ia membawa pulang empat emas dan satu perak.

Tak berhenti di situ, Syuci juga menyumbang tiga emas dalam ASEAN Para Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Bahkan ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Para Games 2018 di Jakarta, Syuci menyumbang dua emas, satu perak dan satu perunggu.

Setelah itu, beberapa pencapaian lainnya sukses dia raih di Seri Kejuaraan Dunia, di antaranya di Berlin 2018 dengan dua perunggu. Lalu satu perak dan satu perunggu dalam gelaran INAS Global 2019 di Brisbane, Australia.

Baca juga: Tiga perenang paralimpiade nasional berlaga di Italia 

Renang telah mengubah hidup Syuci. Ditambah dengan kerja keras dan semangat tinggi, ia bisa merasakan hasil dari perjuangannya selama ini.

"Hidup saya telah banyak mengalami perubahan sejak peristiwa yang tak terlupakan pada tahun 2018 (meraih prestasi di Asian Para Games)," kata Syuci dikutip dari laman resmi IPC.

"Pertama, saya berhasil membangun kolam renang untuk diri saya sendiri. Impian saya memiliki mobil sendiri juga menjadi kenyataan. 

"Yang terpenting, saya kini bisa beramal dengan apa yang saya peroleh. Ada begitu banyak hal hebat yang terjadi dalam hidup saya, yang saya banggakan setelah sukses Asian Para Games," tambahnya. 

Syuci pun berharap seluruh prestasi yang telah ia raih dapat menginspirasi orang lain, khususnya kaum perempuan di Indonesia. Menurut dia, kesempatan untuk meraih prestasi terbuka lebar bagi setiap orang, selama ada kemauan yang kuat. 

"Pemerintah sangat mendukung para atlet dengan menyediakan peralatan dan fasilitas lainnya. Saya berharap semua para atlet perempuan di Tanah Air dapat mengejar impian mereka untuk menjadi juara," kata Uci, panggilan akrab Syuci Indriani.

Selanjutnya di Paralimpiade Tokyo nanti, Syuci bakal tampil dengan penuh percaya diri. Berbekal persiapan yang matang, dia optimistis dapat memperbaiki pencapaiannya di Rio de Janeiro.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Syuci dalam 10 bulan terakhir intens berlatih. Ia ingin memperbaiki catatan waktunya, sehingga bisa menyumbang medali untuk Indonesia di Paralimpiade Tokyo.

Kepercayaan diri Syuci Syuci di Paralimpiade Tokyo meningkat setelah sebelumnya meraih hasil gemilang pada Kejuaraan World Para Swimming Berlin 2021 World Series, Juni lalu.

Dalam ajang tersebut, Syuci yang tampil di kelas S14 putri itu meraih tiga emas dari nomor 400 meter gaya bebas, 100 meter gaya kupu-kupu dan 50 meter gaya kupu-kupu. Selain itu, ia juga membawa pulang satu perak dari nomor 200 meter gaya ganti.

“Paralympic Games sangat istimewa bagi saya, dan saya sangat bangga pada diri saya sendiri bahwa saya bisa mendapatkan tiket untuk Paralimpiade kali ini juga. Pasti tidak mudah karena persaingannya ketat, yang terbaik dari seluruh dunia akan ada di sana," 

Selamat berjuang, Uci! 

Baca juga: Indonesia kirim atlet terbanyak sepanjang sejarah di Paralimpiade 

Biodata singkat

Nama: Syuci Indriani

Tempat, tanggal lahir: Pekanbaru, 28 Januari 2001

Cabang olahraga: Para renang

Sejumlah prestasi yang pernah diraih:

3 emas Peparnas 2012 di Pekanbaru

3 emas Peparnas 2016 di Bandung

7 emas Kejuaraan Asia INAS 2016 di Thailand

4 emas dan 1 perak Asian Youth Para Games 2017 di Dubai (kategori 15-19 tahun)

3 emas ASEAN Para Games 2017 di Kuala Lumpur

2 emas, 1 perak, 1 perunggu Asian Para Games 2018 di Jakarta

2 perunggu seri Kejuaraan Dunia WPS 2018 di Berlin

1 perak dan 2 perunggu INAS Global Games 2019 di Brisbane

3 emas dan 1 perak Kejuaraan Dunia WPS 2021 di Berlin

Baca juga: Penyelenggara pertimbangkan Paralimpiade Tokyo digelar tanpa penonton 
Baca juga: Jadwal pemberangkatan Kontingen Indonesia untuk Paralimpiade Tokyo 

 

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021