• Beranda
  • Berita
  • SKK Migas laporkan temuan cadangan gas Pertamina di Sulteng

SKK Migas laporkan temuan cadangan gas Pertamina di Sulteng

14 Agustus 2021 14:28 WIB
SKK Migas laporkan temuan cadangan gas Pertamina di Sulteng
Arsip foto - Pekerja melintas di dekat Fasilitas Central Processing Plant Senoro di Kabupaten Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah, Kamis (30/4/2015). ANTARA FOTO/Yusran Uccang/ss/pd/aa.

Temuan itu telah meningkatkan rasio keberhasilan pengeboran sumur eksplorasi konvensional di Indonesia pada tahun ini menjadi sebesar 75 persen

SKK Migas melaporkan adanya temuan cadangan hidrokarbon berupa gas dari pengeboran sumur eksplorasi, yang dilakukan PT Pertamina (Persero), di Blok West Penyu-001, Desa Samalore, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

"KKKS (Pertamina) akan melakukan evaluasi data hasil lapangan untuk memastikan besaran cadangan di kawasan tersebut," kata Kepala Divisi Pengeboran SKK Migas Surya Widyantoro dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Sabtu.

Surya mengatakan temuan itu telah meningkatkan rasio keberhasilan pengeboran sumur eksplorasi konvensional di Indonesia pada tahun ini menjadi sebesar 75 persen.

SKK Migas mengusulkan evaluasi temuan tersebut merujuk data seismik tiga dimensi Pesut Mas yang diakuisisi pada 2019 lalu, kemudian diusulkan pula untuk mengonfirmasikan keberadaan hidrokarbon pada batu gamping formasi Minahaki berumur Miosen Tengah.

Saat ini, sumur West Penyu-001 sedang mempersiapkan proses penutupan sumur dan diperkirakan rig pengeboran akan meninggalkan lokasi pada 17 Agustus 2021.

Selanjutnya, sumur tersebut akan dilakukan evaluasi perhitungan sumber daya berdasarkan hasil pengeboran yang dilakukan oleh Pertamina.

Secara keseluruhan, sejak Januari hingga pertengahan Agustus 2021, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) telah melakukan 15 pengeboran sumur eksplorasi dengan status sembilan sumur telah menyentuh kedalaman akhir dan enam sumur lainnya masih dalam tahap pengeboran.

Terdapat enam sumur yang mendapatkan temuan dari kegiatan pengeboran hingga kedalaman akhir tersebut, yakni sumur Hidayah-1 di Blok North Madura II, yang dikelola Petronas, menemukan cadangan minyak; sumur Fanny di Blok Offshore South East Sumatra, yang dikelola PHE OSES, menemukan cadangan gas; dan sumur MSDE-01 di Blok Malacca Strait oleh MP Malacca, yang menemukan gas.

Selanjutnya, sumur Maha-2 di Blok West Ganal, yang dikelola Eni West Ganal, menemukan cadangan gas dan sumur Pakuaji-2 di South Jambi B, yang dikelola oleh Jindi (South Jambi), menemukan cadangan gas.

Kemudian, terakhir, temuan, yang dilaporkan Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi, di Blok West Penyu-001.

"Pada 2021, kami berencana mengebor 40 sumur eksplorasi. Semoga kami menemukan cadangan-cadangan baru pada kegiatan pengeboran lain," ujar Surya.

Baca juga: Menteri ESDM minta Pertamina tingkatkan produksi Blok Rokan
Baca juga: SKK Migas apresiasi pemanfaatan rig bersama dalam proyek hulu migas
Baca juga: SKK Migas: Internet ubah pola operasional perusahaan migas

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021