”Rakyat harus memiliki semangat dan tetap optimistis bahwa bangsa ini bisa segera bangkit kembali dari keterpurukan yang terjadi selama lebih dari setahun terakhir,” tutur Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid, dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Gus Jazil mengatakan sudah lebih dari setahun bangsa Indonesia dirundung duka akibat pandemi COVID-19. Sejak kasus pertama ditemukan di Indonesia pada 2 Maret 2020, maka per Jumat (13/8) tercatat total ada 3.804.943 kasus COVID-19.
Sebanyak 115.096 warga meninggal dunia dan hingga saat ini kasus aktif masih mencapai 400.129 orang. Tidak hanya Indonesia, hal yang sama juga terjadi di seluruh penjuru dunia.
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Pandemi jadi bagian ujian ketauhidan
Pandemi COVID-19 ini, kata Guz Jazil, memberi dampak pada perekonomian Indonesia. Berbagai usaha masyarakat gulung tikar, maskapai penerbangan, dan berbagai bisnis transportasi lainnya berjuang untuk bertahan.
“Pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di mana-mana, bahkan sejak masa awal-awal pandemi terjadi,” ucapnya.
Akan tetapi, Guz Jazil meyakini bahwa kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan. Pada triwulan II-2021 (terhadap triwulan sebelumnya) ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 3,31 persen (q-to-q) sementara pertumbuhan triwulan II-2021 terhadap triwulan II-2020, terdapat pertumbuhan sebesar 7,07 persen (y-on-y).
Dari sisi kesehatan, mengacu pada data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 12 Agustus 2021, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk ruang isolasi di rumah sakit di seluruh provinsi tidak ada yang mencapai 80 persen.
Baca juga: Gus Jazil: Keluarga Akidi Tio tak perlu jadi tersangka
Pelaksanaan PPKM level 4 di Jawa-Bali berhasil menurunkan kasus COVID-19 sehingga status level wilayah mengalami perubahan. Meskipun, untuk ruang intensive care unit (ICU), masih terdapat beberapa provinsi dengan BOR di atas 80 persen, di antaranya Bali, Kalimantan Timur, Bangka Belitung, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Riau.
”Jika kita melihat angka-angka di atas, sudah sewajarnya dan menjadi keharusan bersama bahwa kita harus punya optimisme untuk segera bangkit kembali. Tidak boleh masyarakat kita patah semangat dan patah harapan,” tuturnya.
Gus Jazil mengatakan Indonesia memiliki sejarah sebagai bangsa yang sangat kuat dan tangguh. ”Selama 350 tahun dijajah bukan waktu yang singkat dan akhirnya bangsa ini bisa bangkit dan merdeka. Ini adalah bukti bahwa bangsa kita bukan bangsa yang lemah,” katanya.
Kini, katanya, di usia Kemerdekaan Indonesia yang ke-76 tahun, bangsa ini diuji dengan pandemi yang mengakibatkan krisis multidimensi.
“Tentu kita harus bangkit bersama, menguatkan solidaritas agar segera keluar dari kesulitan ini,” tuturnya.
Baca juga: Wakil Ketua MPR harapkan masyarakat bersatu dan tak gaduh
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengajak semua pihak untuk terus menjaga protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.
”Itu kunci. Lakukan apa imbauan pemerintah. Insya Allah kita bisa mengatasi pandemi ini. Kuncinya disiplin, solid, dan selalu bergotong royong,” katanya.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021