Presiden Jokowi beli sepatu dalam negeri buatan Greysia Polii
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeli sepatu buatan dalam negeri yang merupakan produk usaha dari atlet bulu tangkis peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii.
Presiden mengaku memang menggemari sepatu berjenis sneakers.
"Saya baru saja membeli sepatu baru. Jenisnya sneaker kesukaan saya, mereknya Fine Counsel, dan yang istimewa, sepatu ini buatan dalam negeri yang pemilik usahanya Anda kenal semua, Greysia Polii," tutur Presiden Jokowi dalam akun Instagramnya @jokowi yang diunggah dan disaksikan di Jakarta, Jumat.
Baca di sini
Presiden Jokowi lepas ekspor komoditas pertanian dari 17 pintu
"Hari ini kita akan melakukan ekspor komoditas pertanian secara serentak dari 17 pintu ekspor melalui pelabuhan udara dan laut sebagai momentum penguatan ekspor komoditas pertanian Indonesia dan menandai kebangkitan ekonomi nasional di tengah pandemi," kata Presiden Jokowi melalui sambungan "video conference" di Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu.
Baca di sini
Bahlil pastikan OSS tak ambil kewenangan daerah
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko yang baru diluncurkan secara resmi, Senin, tidak akan mengambil kewenangan daerah.
"Sesuai arahan Presiden, tidak ada izin yang ditarik dari izin daerah ke pusat. Tidak ada, semua di daerah," katanya dalam peluncuran OSS Berbasis Risiko oleh Presiden Jokowi, Senin.
Baca di sini
Ekonom: Realokasi APBN untuk tambah perlindungan sosial masih terbuka lebar
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan ruang realokasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk menambah dana perlindungan sosial masih terbuka lebar.
Pertama, terdapat Silpa (sisa lebih pembiayaan anggaran) sampai Juni 2021 yang nilainya Rp136 triliun. Sisa anggaran bisa difokuskan untuk menambah alokasi BST (Bantuan Sosial Tunai) dan BSU (Bantuan Subsidi Upah), kata Bhima kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Baca di sini
BI perkirakan pertumbuhan ekonomi RI capai puncak pada 2024-2025
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai puncaknya pada tahun 2024-2025, setelah tahun 2020-2021 berada di titik bawah karena pandemi COVID-19.
"Studi kami menunjukkan siklus ekonomi Indonesia itu kurang lebih sekitar lima tahun naik dari bawah sampai ke puncak, sedangkan untuk siklus keuangan atau kredit yaitu tujuh tahun," ucap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam diskusi virtual di Jakarta, Jumat.
Baca di sini
Baca juga: Berita sepekan, ekonomi tumbuh 7,07 persen hingga industri game
Baca juga: Sepekan, dugaan data nasabah BRI Life bocor hingga stimulus listrik
Baca juga: Sepekan, Erick tingkatkan bantuan oksigen sampai insentif bagi nakes
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021