PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendukung penuh berbagai persiapan terkait layanan Kereta Api (KA) Bandara Internasional Yogyakarta - Stasiun Kedundang sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional.Dengan hadirnya kereta api bandara, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) memiliki tambahan aksesibilitas, sehingga calon penumpang memiliki alternatif moda transportasi dengan waktu tempuh yang lebih cepat.
"Dengan hadirnya kereta api bandara, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) memiliki tambahan aksesibilitas, sehingga calon penumpang memiliki alternatif moda transportasi dengan waktu tempuh yang lebih cepat. Untuk itu, Angkasa Pura I sangat mengapresiasi atas pembangunan kereta api bandara," kata PTS General Manager Bandara Internasional Yogyakarta Agus Pandu Purnama di Kulon Progo, Minggu.
Ia mengatakan pembangunan ini pula merupakan bukti nyata sinergi yang kuat dalam penyelenggaraan kemudahan aksesibilitas bagi masyarakat. KA Bandara YIA akan berhenti di tiga stasiun pelayanan, yaitu Stasiun Tugu Yogyakarta, Stasiun Wates, dan Stasiun KA Bandara YIA. Dengan bertambahnya layanan moda transportasi berupa kereta api bandara, YIA menjadi bandara dengan posisi strategis yang memiliki konektivitas dan moda transportasi yang lengkap.
Baca juga: Pekerjaan Peron Stasiun Kereta Api Bandara YIA capai 96 persen
Dengan semakin lengkapnya transportasi intermoda pendukung yang terintegrasi (kereta api bandara, shuttle bus, dan angkutan darat lainnya), YIA dapat menjadi bandara yang mampu mengakomodir kebutuhan transportasi dengan konektivitas tidak hanya di wilayah Yogyakarta, namun juga sampai wilayah Jawa Tengah dan Jawa bagian Selatan (Cilacap, Purwokerto, Kebumen dan Banjarnegara).
Bandara YIA memberi dukungan penuh pada setiap proses dan tahapan persiapan KA Bandara YIA. Hal ini dilakukan sebagai perwujudan pelayanan prima, dengan memprioritaskan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa.
"Terkait waktu pengoperasian dan peresmian KA Bandara YIA, kami siap mengikuti arahan dan keputusan resmi Pemerintah, serta menyerahkan sepenuhnya kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Kami akan terus melakukan koordinasi dengan seluruh instansi terkait demi kelancaran seluruh persiapan KA Bandara YIA,” kata Agus Pandu Purnama.
Baca juga: KAI tunggu keputusan operasi rute Stasiun Yogyakarta-Bandara YIA
Agus Pandu mengatakan saat ini, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan tengah fokus melakukan pengujian KA Bandara YIA. Sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, sebelum dioperasikan, harus dilakukan pengujian, baik sarana maupun prasarana.
Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa apa yang sudah dibangun dan apa yang akan dioperasikan telah memenuhi standar tertentu, sehingga laik dan layak operasi agar keselamatan perkeretaapian bisa terjamin. Pengujian sarana terbatas atau tanpa penumpang pada jalur ganda telah dilakukan sejak 19 Juli 2021 lalu, pada jalur hilir dengan mengoperasikan KRDE, rangkaian KLB Balas, dan juga uji coba lokomotif diesel, serta pengujian fasilitas operasional, dan safety assessment.
"Uji coba sejak 19 Juli 2021 sampai dengan saat ini melibatkan semua unsur terkait antara lain tim penguji dari Balai Pengujian Perkeretaapian, tim dari Direktorat Teknis terkait di DJKA, Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Bagian Tengah, Kontraktor, Konsultan, PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai pengelola bandara. Selanjutnya akan ada 3 (tiga) tahap yang akan dilaksanakan setelah proses pengujian selesai,” katanya.
Agus Pandu mengatakan ada tiga tahap yang akan dilaksanakan setelah proses pengujian selesai untuk KA Bandara YIA, yaitu tahap "Commissioning", yang direncanakan pada 17 hingga 31 Agustus 2021. Tahap ini dilakukan dengan skema Perjalanan Luar Biasa (PLB) KRDE tanpa penumpang, atau penumpang
tertentu untuk keperluan teknis. Tujuan tahap ini adalah untuk setting parameter, integrasi sistem memastikan kesiapan prasarana dan sarana yang digunakan.
Selanjutnya, tahap "trial and run", yang dilakukan PLB KRDE dengan penumpang terbatas atau undangan. Jadwal pengoperasian KA pada tahap ini disesuaikan dengan jadwal penerbangan di Bandara Internasional Yogyakarta.
Tujuan tahap ini adalah untuk sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terkait pola operasi, misalnya jam keberangkatan; stasiun pemberhentian; ticketing system; dan pelayanan lainnya serta persiapan akhir menuju waktu pengoperasian secara komersial.
"Tahak selanjutnya, yakni tahap operasional komersial/pelayanan, yaitu KA Bandara YIA beroperasi melayani masyarakat berbayar," katanya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021