Wilayah Jakarta Barat saat ini berstatus zona kuning COVID-19 terhitung sejak Senin ini, menyusul berkurangnya secara drastis kasus positif harian di daerah itu.Kemarin (15/8) 39 pertambahan kasusnya
"Kemarin 'peak season' (musim puncak), saya istilahkan 'peak season' puncak 15 ribu untuk kasus harian. Kemarin (15/8) 39 pertambahan kasusnya," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo, saat ditemui di gerai vaksin Kawasan Tambora, Jakarta Barat.
Dari data kasus penyebaran COVID-19 di Jakarta Barat, katanya, kasus sempat meningkat sebanyak 235 pasien pada Minggu (15/8). Namun keesokan harinya, penambahan kasus berkurang drastis menjadi 39 orang.
Menurut Ady, beranjaknya Jakarta Barat dari zona merah ke kuning berkat program pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dijalankan pemerintah.
Selain PPKM, program vaksinasi massal juga berpengaruh terhadap berkurangnya jumlah kasus aktif di Jakarta Barat.
Baca juga: Pemkot Jakarta Barat suntikkan vaksin ke 1,4 juta warga
Salah satu program yang membantu yakni program "Vaksin Merdeka" yang dijalankan seluruh jajaran Polda Metro Jaya.
Untuk saat ini saja, lanjut Ady, sebanyak 217. 000 warga sudah mengikuti vaksin massal.
Walau sudah memasuki zona kuning, Ady mengimbau masyarakat tidak terbawa euforia dan berujung mengabaikan protokol kesehatan.
Dia memastikan PPKM tetap berlaku sampai waktu yang belum ditentukan.
Pada saat yang sama, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto mengapresiasi antusiasme warga yang mengikuti vaksinasi massal.
Baca juga: 81 persen siswa di Jakarta Barat sudah vaksin
Dia menyebut, sejauh ini sudah ada 1,28 juta warga Jakarta Barat menerima vaksin tahap satu dan dua.
"Harapannya apabila seluruh warga Jakarta Barat sudah vaksin maka kekuatan daya tahan tubuh warga bisa kuat sehingga tidak mudah terpapar," kata Uus.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021