Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mulai melaksanakan penyemprotan disinfektan pada semua sekolah se-Kota Mataram sebagai salah satu persiapan pembukaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang dijadwalkan dimulai 18 Agustus 2021.Hari ini, kita mulai melakukan penyemprotan disinfektan pada sekitar 128 sekolah baik tingkat TK, SD dan SMP se-Kota Mataram di enam kecamatan
"Hari ini, kita mulai melakukan penyemprotan disinfektan pada sekitar 128 sekolah baik tingkat TK, SD dan SMP se-Kota Mataram di enam kecamatan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Senin.
Usai mengikuti rapat persiapan PTM dengan jajaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram yang dipimpin langsung Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, dan diputuskan PTM terbatas akan dimulai 18 Agustus 2021, ia menjelaskan untuk mempercepat kegiatan penyemprotan cairan disinfektan di sekolah-sekolah, pihaknya akan berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 sekolah dan Dinas Pendidikan (Didik).
Tujuannya, untuk mengkoordinasikan kesiapan satgas COVID-19 sekolah melakukan penyemprotan disinfektan termasuk tersediaan alat serta cairan disinfektan di masing-masing sekolah.
"Jika sekolah butuh alat atau cairan disinfektan kita siap fasilitasi. Jadi peran Satgas COVID-19 sekolah kita optimalkan melakukan penyemprotan karena keterbatasan petugas dan waktu pembukaan PTM sudah mepet," katanya.
Dikatakan, untuk satu pekan pertama sekolah harus disemprot setiap hari setelah siswa pulang sekolah. Kemudian, untuk pekan berikutnya bisa dilakukan tiga kali atau empat kali dalam sepekan.
"Kegiatan penyemprotan di sekolah itu, akan terus kita pantau sebagai langkah pencegahan penularan COVID-19," katanya.
Di sisi lain, lanjut Mahfuddin yang juga menjadi Sekretaris Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram menyatakan pihaknya juga akan memastikan setiap sekolah sudah memiliki infrastruktur pencegahan penularan COVID-19.
Untuk alat pengukur suhu tubuh, tempat cuci tangan, dan masker sebelumnya sudah distribusikan ke sekolah melalui Dinas Pendidikan, sebab mereka yang paling tahu sekolah mana yang membutuhkan infrastruktur tersebut.
"Selain itu, perlu dipastikan juga semua civitas sekolah baik itu, peserta didik, guru, pesonel tata usaha, dan orang tua yang menjemput dalamkondisi sehat," katanya.
Ia menambahkan untuk kegiatan penyemprotan disinfektan, pihaknya sudah memiliki jadwal rutin baik untuk di perkantoran, tempat ibadah maupun fasilitas publik.
"Selain yang terjadwal, kami juga melayani permintaan penyempotan untuk rumah atau lingkungan yang warganya terkonfirmasi positif COVID-19," demikian Mahfuddin Noor.
Baca juga: Izin Gugus Tugas syarat ponpes-madrasah di Mataram bisa buka sekolah
Baca juga: Tanpa izin Gugus Tugas, sekolah tatap muka di Mataram tak dibuka
Baca juga: Mataram khawatirkan sekolah jadi klaster baru COVID-19 jika dibuka
Pewarta: Nirkomala
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021