• Beranda
  • Berita
  • Tiga pasien COVID-19 varian delta di Belitung meninggal

Tiga pasien COVID-19 varian delta di Belitung meninggal

17 Agustus 2021 15:23 WIB
Tiga pasien COVID-19 varian delta di Belitung meninggal
Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyebutkan tiga dari lima pasien terpapar COVID-19 varian delta di Kabupaten Belitung meninggal, sehingga pemerintah daerah melakukan strategi untuk mencegah virus corona varian baru itu. (ANTARA/Aprionis)
Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyebutkan tiga dari lima pasien terpapar COVID-19 varian delta di Kabupaten Belitung meninggal, sehingga pemerintah daerah melakukan strategi untuk mencegah penyebaran virus corona varian baru itu.

"Saat ini tidak menutup kemungkinan telah terjadi penyebaran varian mutasi virus corona di daerah ini," kata Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan meskipun belum terdapat data pasti dari pemeriksaan laboratorium GSI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pasien terkonfirmasi COVID-19 varian delta, namun tidak menutup kemungkinan virus varian baru telah menyebar di Pulau Bangka dan Belitung.

Baca juga: Senin, lebih dari 1.200 pasien meninggal akibat COVID-19

"Varian delta memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dan cepat namun untuk saat ini belum ada perbedaan dalam upaya pencegahan maupun pengobatannya," ujarnya.

Menurut dia dalam mengatasi penyebaran virus corona varian baru ini, pemerintah daerah telah melakukan percepatan dan cakupan vaksinasi Covid-19 pada masyarakat karena orang yang belum divaksin bisa menjadi sumber mutasi baru.

Selain itu, memperkuat tracing terhadap kontak erat di area kasus positif Covid-19 terjadi, di masyarakat maupun perkantoran. Penguatan tracing juga harus dilakukan kepada kontak erat pemilik resiko tinggi yaitu warga masyarakat dengan usia 65 tahun ke atas atau memiliki penyakit penyerta (komorbid).

"Kita juga telah memastikan proses isolasi terpusat (isoter) maupun isolasi mandiri (Isoman) dilaksanakan dengan aman, taat dan disiplin. Kontak erat wajib melakukan karantina tanpa terkecuali," katanya.

Ia menambahkan satgas penanganan COVID-19 juga telah memperkuat dan memperketat penerapan protokol kesehatan yaitu menggunakan masker double, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta membatasi mobilitas dan interaksi kapan dan dimanapun berada.

Selain itu, memperketat dan memastikan tidak ada kegiatan yang menimbulkan potensi kerumunan. Meningkatkan peran masyarakat dalam mendukung pelaksanaan Isoter dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan berdasarkan prinsip keselamatan dan kepedulian sosial.

"Pak Gubernur Babel bersama Forkopimda sudah mengadakan rapat dan telponan dengan pemerintah kabupaten/kota serta stakeholder terkait lainnya dan telah diperoleh hasil dengan mempersiapkan dan melaksanakan beberapa strategi untuk mencegah dan mengatasi meluasnya wabah tersebut," katanya. ***3***

Baca juga: Kasus meninggal COVID-19 di Sulut naik empat kali lipat pada Agustus

Pewarta: Aprionis
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021