Penghargaan disampaikan langsung oleh Dubes Iqbal dalam sebuah acara resmi setelah upacara pengibaran bendera dalam rangka HUT RI ke-76 di Wisma Duta Besar di Ankara, Turki, menurut keterangan KBRI Ankara yang diterima di Jakarta, Selasa.
Sebanyak 40 warga Indonesia yang menjadi anggota satgas pelindungan WNI dan menerima penghargaan tersebut tinggal di berbagai kota di mana terdapat konsentrasi WNI, baik di wilayah Turki maupun Siprus Utara.
Para anggota satgas pelindungan WNI itu berprofesi antara lain sebagai pekerja, mahasiswa, pengusaha dan ibu rumah tangga.
Satgas Pelindungan WNI di Turki adalah Satgas Pelindungan WNI pertama yang bersifat nasional, yakni meliputi seluruh wilayah kekonsuleran KBRI Ankara maupun KJRI Istanbul.
"Anggota Satgas menjalankan tugas sebagai perespon awal dalam hal terjadi kasus-kasus WNI yang membutuhkan intervensi KBRI maupun KJRI," ungkap Harlianto, Pelaksana Fungsi Konsuler dan Perlindungan WNI di KBRI Ankara.
Dia menyebutkan bahwa terdapat 81 provinsi di Turki yang hampir semuanya terdapat konsentrasi WNI, yang letaknya antara satu hingga 12 jam perjalanan darat dari Ankara.
"Ketika WNI membutuhkan bantuan, suit bagi KBRI maupun KJRI menjangkau dalam waktu cepat. Di situlah satgas memainkan perannya mewakili KBRI dan KJRI. Khususnya selama pandemi, mereka dengan tulus memainkan peran yang luar biasa," ujar Harlianto.
Sejak dibentuk pada akhir 2019, terdapat 145 kasus WNI yang ditangani oleh Satgas Pelindungan WNI di Turki.
Beberapa kasus yang telah ditangani, antara lain kasus WNI sakit dan korban perdagangan manusia, khususnya mereka yang dipekerjakan secara ilegal oleh imigran asal negara-negara konflik di sekitar Turki yang bermigrasi ke Turki.
Selain itu, Satgas Pelindungan WNI di Turki juga telah membantu pemulangan 560 orang WNI ke Indonesia.
Sejak pandemi COVID-19 dimulai pada Maret 2020, Satgas itu juga berfungsi sebagai depo aju yang mengantisipasi kebutuhan WNI untuk dukungan logistik dan keuangan.
Selama pandemi, Satgas telah membantu KBRI menyalurkan 2.445 bantuan logistik, 107 bantuan finansial dan 58 dukungan kekonsuleran dan keimigrasian.
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021