Camat Seimenggaris, Arif Budiman, di Nunukan, melalui sambungan telepon, Selasa, menyatakan, selain pengibaran bendera Merah Putih ukuran 10x15 meter di tapal batas laut negara juga digelar upacara pengibaran bendera di bukit perbatasan darat Indonesia dengan Malaysia.
Baca juga: Aceh Tengah kibarkan bendera raksasa di Danau Laut Tawar
Bukit yang dijadikan lokasi upacara itu merupakan lokasi benteng pertahanan tentara Indonesia pada saat konfrontasi dengan Malaysia pada 1963-1965 di Desa Sekaduyan Taka Kabupaten Nunukan.
Upacara pengibaran bendera Merah Putih raksasa ini terlaksana berkat kerja sama pemerintah dan pemuda-pemudi Desa Sekaduyan Taka dengan prajurit Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia dari Batalion Artileri Pertahanan Udara 16/Makassar yang sedang bertugas menjaga pos-pos perbatasan negara di Kabupaten Nunukan.
Baca juga: Upacara Penurunan Bendera Sang Merah Putih berlangsung lancar
Ia menambahkan pada upacara peringatan HUT RI ke-76 sengaja memilih bukit yang letaknya tak jauh dari Pelabuhan Tradisional Sei Ular ini karena tempat tersebut dianggap sangat bersejarah bagi perjuangan TNI melawan Malaysia pada 1963-1965.
Pada bukit itu masih ditemukan sisa-sisa peninggalan TNI berupa pagar kawat duri dan lubang persembunyian seluas 1x2 meter dengan kedalaman sekitar 1,5 meter. "Di lokasi upacara peringatan HUT RI ke-76 ini masih ada benda-benda bersejarah saat terjadi konfrontasi dengan Malaysia," kata dia.
Baca juga: Tim Indonesia Tumbuh bertugas pada Upacara Penurunan Bendera Negara
Ratusan warga setempat yang terlibat dan turut menyaksikan upacara dan pengibaran bendera merah putih ukuran 10x15 meter ini. Lokasi pengibaran bendera ukuran 10x15 meter berada di tapal batas laut negara dimana sering diklaim tentara Malaysia sebagai wilayahnya.
Bahkan, kata dia, di lokasi pengibaran bendera raksasa itu seringkali polisi dan Tentara Malaysia menangkapi WNI yang melintas atau menangkap ikan.
Pewarta: Rusman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021