• Beranda
  • Berita
  • Penurunan jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet jadi kado HUT RI

Penurunan jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet jadi kado HUT RI

17 Agustus 2021 21:28 WIB
Penurunan jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet jadi kado HUT RI
Foto bersama tenaga kesehatan RSDC Wisma Atlet Jakarta dengan pakaian hazmat berwarna merah dan putih usai upacara peringatan HUT ke-76 RI, Selasa (17/8/2021) ANTARA/HO-Humas RSDC Wisma Atlet.
Koordinator RSDC Wisma Atlet Mayjen TNI Tugas Ratmono mengatakan penurunan jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta menjadi kado istimewa di HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Mayjen TNI Tugas Ratmono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, mengatakan jumlah pasien COVID-19 per hari ini sebanyak 1.503 pasien dengan angka hunian 19,04 persen. Jumlah ini jauh menurun dibandingkan puncak COVID-19 pada 30 Juni 2021 sebanyak 7.157 pasien.

“Ini menjadi kado bagi kita semua di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan. Semoga terus turun dan pandemi berakhir,” ujarnya.

Ratmono menjelaskan turunnya jumlah pasien itu merupakan hasil kerja keras bersama semua komponen dari pemerintah, Satgas COVID-19, TNI-Polri dan semua lapisan masyarakat.

"Meningkatnya kepatuhan untuk menjalankan disiplin protokol kesehatan menjadi faktor penting, untuk bersatu-padu memutus mata rantai penularan COVID-19," jelas Ratmono.

Baca juga: Sebanyak 122.025 pasien COVID-19 di Wisma Atlet sembuh

Selain itu, kata dia, upaya 3T, yaitu testing, tracing dan treatment yang semakin baik membuat penularan bisa dicegah lebih lanjut. Untuk pasien menjalani isolasi mandiri, upaya perawatan juga semakin membaik sehingga mengurangi tingkat penularan.

Kepala Pusat Kesehatan TNI-AD itu menilai kebijakan pemerintah untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarat (PPKM) Darurat atau PPKM level 4 yang beberapa kali diperpanjang membuahkan hasil.

“Kebijakan dengan durasi yang panjang ini jelas berpengaruh besar untuk memutus mata rantai penularan Covid-19,” ujarnya.

Ratmono berharap semua pihak tidak lengkah dengan turunnya jumlah pasien. Ia mengingatkan kejadian sebelumnya, setelah angka turun, muncul kelengahan dan tidak patuh lagi pada protokol kesehatan, sehingga penularan COVID-19 kembali meningkat.

“Kita jangan sampai lengah lagi, apalagi ancaman COVID-19 bisa muncul dengan varian-varian baru. Kita harus tetap waspada,” harap Ratmono.

Baca juga: Pasien rawat inap RSDC Wisma Atlet per hari ini berkurang 18 orang

Ratmono menegaskan faktor vaksinasi yang terus meningkat juga berperan signifikan dalam menurunkan angka penularan COVID-19. Meskipun kata dia, orang yang divaksin tidak akan kebal sepenuhnya, tetapi dengan divaksin kondisi tubuhnya akan lebih baik saat terinfeksi COVID-19, bila dibandingkan jika tidak divaksin.

RSDC Wisma Atlet juga menggelar upacara kemerdekaan HUR ke-73 RI dengan protokol kesehatan ketat, dimana mengharuskan seluruh peserta upacara mengenakan pakaian hazardous materials (hazmat).

Sekitar 100 tenaga kesehatan dengan pakaian hazmat menjadi peserta upacara. Setengah peserta upacara mengenakan pakaian hazmat warna merah, dan setengahnya lagi dengan pakaian hazmat warna putih. Maka formasi membentuk warna kebesaran bendera RI, merah-putih.

Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Koordinator Operasional RSDC Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Stefanus Doni. Upacara berlangsung seperti layaknya upacara HUT RI pada umumnya antara lain pengibaran bendera Merah Putih yang diiringi dengan lagu Indonesia Raya, termasuk pembacaan teks proklamasi, hening cipta untuk menghormati para pahlawan, pembacaan proklamasi oleh inspektur upacara, dan pembacaan pembukaan UU Dasar 1945.

Baca juga: Sebanyak 1.678 pasien COVID-19 di Wisma Atlet masih jalani rawat inap

Pewarta: Fauzi
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021