"Hadirin kami mohon berdiri, saya izin untuk memimpin penghormatan terhadap seluruh relawan, rekan-rekan vaksinator, nakes, prajurit TNI, Polri yang ada di lini terdepan dalam berjuang di pandemi Covid-19 dan ada rekan-rekan kita gugur," ucap Sigit dalam acara "Malam Apresiasi Relawan Vaksinasi Merdeka" di Polda Metro Jaya, Selasa.
Malam Apresiasi Relawan Vaksinasi Merdeka ini dihadiri pula Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Penghormatan yang diberikan juga ditujukan kepada tenaga kesehatan serta relawan yang terlibat dalam penanggulangan pandemi COVID-19 yang telah gugur bertugas.
Dalam kegiatan tersebut, Sigit menyampaikan persatuan dan kesatuan menjadi kunci bangsa Indonesia bisa melewati situasi sulit akibag pandemi COVID-19.
"Semua itu bisa kita lampaui dan lalui apabila kita mau bersatu, yang diikat dengan kekuatan. Kekuatan rasa kebangsaan, kekuatan rasa persatuan dan rasa cinta terhadap seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia," kata Sigit.
Menurut mantan Kapolda Banten ini, kasus harian Indonesia COVID-19 sempat mencapai 56 ribu beberapa waktu lalu, menyebabkan situasi serba sulit. Sehingga Pemerintah Pusat, mengambil kebijakan untuk menangani dan mengendalikan laju pertumbuhan virus SARS-CoV-2 yang disebut "second wave" (gelombang kedua) tersebut.
Kebijakan tersebut, kata dia, mulai dari PPKM Mikro, kemudian PPKM Darurat yang bertujuan untuk mengatur dan mengurangi laju mobilitas masyarakat, sebagai salah satu kunci menurunkan laju COVID-19.
Tidak hanya itu, lanjut Sigit, pemerintah juga melakukan penguatan terhadap kegiatan seperti menambah lokasi isolasi masyarakat. Mengingat, saat itu angka BOR sangat tinggi. Sehingga, pemerintah menyiapkan tempat isolasi baru untuk membantu daya tampung Wisma Atlet Kemayoran.
Baca juga: Ini perintah Kapolri terkait program Vaksinasi Merdeka
"Tempat isolasi baru untuk menambah daya tampung pasien Wisma Atlet, ada Rusun Nagrak Pasar Rumput, ada isolasi terpadu di wilayah lain kami bangun," ucap Sigit.
Pemerintah pusat juga melakukan penguatan tracing dan testing serta treatment atau 3T. Bertujuan untuk menentukan mana yang harus dirawat di isoter dan yang harus di tangani pada rumah sakit.
Tak hanya itu, kata Sigit, Pemerintah pusat melalui Menteri Kesehatan, juga menggelorakan dan melakukan percepatan vaksinasi massal. Karenanya, TNI dan Polri bergerak untuk mendukung program Pemerintah terkait dengan akselerasi vaksinasi.
"Kami bersama Pak Panglima bergerak akselerasi kegiatan vaksinasi massal tersebut bisa dilakukan lebih cepat," tutur Sigit.
Sigit menyebutkan, pada 1 Juli lalu target dari Pemerintah Indonesia soal satu hari satu juta vaksin telah terwujud. Dan saat ini, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), memberikan target untuk melakukan satu hari dua juta dosis vaksin.
"Pak Presiden berikan target bahwa di akhir bulan nanti tembus diangka dua juta tentunya ini perlu ada langkah-langkah bagaimana agar angka dicanangkan ini bisa diwujudkan," katanya.
Jenderal bintang empat ini mengungkapkan, berbagai macam strategi melaksanakan vaksinasi sudah dilakukan mulai dari gerai vaksinsi, serbuan vaksinasi TNI-Polri, vaksinasi mobile untuk sentuh wilayah tak terjangkau.
"Dan beberapa waktu lalu pada saat ide itu saya munculkan bagaimana lakukan percepatan Pak Kapolda Metro sambut ide vaksinasi merdeka," papar Sigit.
Baca juga: Polri beri penghargaan kepada relawan Vaksinasi Merdeka
Sigit pun bersyukur, target dari vaksinasi merdeka di DKI Jakarta telah mencapai 100 persen untuk vaksinasi dosis pertama. Bahkan, capaian itu sudah terjadi sejak tanggal 8 Agustus lalu.
Menurut Sigit, tercapainya target itu berkat adanya pengorganisasian dan kerja keras para relawan, Pemda serta elemen masyarakat yang sudah mau bahu-membahu mengejar target dari Pemerintah terkait vaksinasi.
"Vaksinasi ini bisa dilaksanakan di level terbawah di tingkat RW, di 900 RW kalau tidak salah dibantu kekuatan 3 ribu lebih tim relawan. Sehingga kemudian capaian itu bisa tercapai," ujar Sigit.
Meski begitu, Sigit menekankan, hal itu harus menjadi batu lompatan untuk mengejar target pemerintah terkait terwujudnya "herd immunity" atau kekebalan kelompok masyarakat Indonesia sebesar 70 persen.
"Kegiatan ini tentunya saya perintahkan seluruh wilayah lakukan replikasi dan adopsi apa yang dilakukan Polda Metro Jaya. Sehingga vaksinasi Pemerintah Pusat diperkuat TNI, Polri untuk mendukung percepatan vaksinasi di daerah provinsi maupun kabupaten bisa berjalan dengan baik dan percepatan dan hasilnya betul-betul dirasakan masyarakat," ujarnya.
Meski capaian dosis pertama di DKI sudah 100 persen, Sigit menantang Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, untuk merampungkan 100 persen di dosis kedua.
"Tapi masih saya tantang akhir Agustus, awal September dosis kedua 100 persen saya serukan seluruh wilayah lakukan yang sama kita bahu membahu dan kerjasama. Kemenkes, TNI, Polri untuk dukung kegiatan seluruh wlayah di provinsi maupun kabupaten. Sehingga upaya target pemerintah untuk membentuk "herd immunity" dengan wujudkan vaksinasi 70 persen masyarakat Indonesia bisa tercapai," tegas Sigit.
Capaian ini, kata Sigit, tidak terlepas dari peran serta tenaga kesehatan, relawan yang bertugas digarda terdepan memberikan vaksinasi kepada masyarakat Indonesia.
"Dalam kesempatan ini saya, Pak Panglima, Pak Menkes dan seluruh jajaran stakeholders memberikan apresiasi dan penghormatan setinggi-tingginya atas dedikasi dan pengabdian prajurit, nakes, relawan terbaik. Seluruhnya, hormat gerak, tegak gerak. Terima kasih," tutup Sigit.
Baca juga: Angka vaksinasi Jakarta capai 98,1 persen
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021