"Kami tahu salah satu hal paling penting yang bisa Tinder lakukan adalah memberikan pengguna keyakinan lebih bahwa pasangan mereka asli dan lebih banyak kontrol mengenai dengan siapa mereka berinteraksi," kata Kepala Kepercayaan dan Keamanan Tinder, Rory Kozoll, dalam keterangan yang diunggah di blog resmi mereka, dikutip Rabu.
Verifikasi akun dengan kartu identitas ini bersifat sukarela, kecuali jika diwajibkan undang-undang.
Platform akan berkonsultasi dengan ahli dan mendengarkan masukan pengguna untuk dokumen yang digunakan di setiap negara dan bagaimana regulasi di masing-masing negara.
Berkaitan dengan rencana ini, mereka berkomitmen untuk terus berinvestasi di bidang keamanan, antara lain mengumumkan investasi senilai 100 juta dolar Amerika Serikat untuk sumber daya manusia, produk, teknologi dan moderasi yang berkaitan dengan kepercayaan dan keamanan, tahun ini.
Verifikasi dengan kartu identitas resmi di Tinder pertama kali berlaku di Jepang pada 2019.
Selama dua tahun belakangan, platform kencan ini sudah meluncurkan lebih dari 10 fitur keamanan demi mengurangi akun yang tidak jelas.
Tinder antara lain memiliki fitur verifikasi dengan foto dan panggilan video.
Baca juga: 38 persen orang tak pakai aplikasi kencan karena takut penipuan
Baca juga: Aplikasi kencan Bumble tambahkan "tanda vaksin COVID-19" di profil
Baca juga: Kiat aman berkenalan dan bertemu teman baru dari aplikasi MiChat
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021