Vaksinasi massal yang dilaksanakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan dalam dua gelombang 11-12 Agustus dan 14-15 Agustus, dihelat melalui kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Pemda DKI, Telkom Indonesia, Trans Corp dan Protelindo.
"Vaksinasi massal merupakan langkah penting untuk menekan penyebaran virus corona dan menekan pandemi," kata Nugroho Wibisono, Ketua IATF ITB dalam siaran pers Huawei, Rabu.
Baca juga: Kemendikbudristek: Pendidikan vokasi punya peran strategis terkait SDM
"Kami mengapresiasi Huawei Indonesia yang telah mengambil peran aktif dari industri untuk membantu membangun herd immunity demi perlindungan terhadap seluruh masyarakat. Seluruh elemen masyarakat dipanggil untuk bergabung dalam upaya kolektif ini untuk melawan virus corona," kata dia.
Dewan Penasehat IATF Prof Dr Ir Kusmayanto Kadiman yang juga mantan menteri riset dan teknologi 2004-2009 dan saat ini menjabat sebagai komisaris di PT Protelindo, mengatakan, "Kami berterima kasih kepada Huawei atas dukungan kolaborasi penting yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan ini yang membawa nilai bagi masyarakat untuk dapat segera bangkit dari pandemi."
Sementara itu, Alumni ITB dan anggota IATF ITB Dr. Ir. Ismail MT yang juga Direktur Jenderal Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengapresiasi kontribusi Huawei Indonesia dalam program tersebut.
“Kolaborasi multi-heliks adalah kunci untuk menanggulangi pandemi ini. Dukungan Huawei dalam program vaksinasi ini adalah contoh yang baik bagaimana pihak swasta dapat berkontribusi kepada masyarakat," kata Ismail.
Sebagai salah satu pendukung utama program, Ken Qi, Vice President Public Affairs and Communication Huawei Indonesia, mengatakan, “Dukungan Huawei terhadap program vaksinasi pemerintah ini merupakan kelanjutan dari inisiatif korporasi yang sebelumnya telah memberikan vaksinasi kepada karyawan dan anggota keluarga untuk memastikan tempat kerja yang aman dan sehat baru-baru ini.
"Dalam perang melawan pandemi, kesuksesan program hanya mungkin jika setiap orang merasa aman tanpa kecuali," tambah Ken Qi.
Dukungan Huawei dalam acara tersebut juga menegaskan kembali komitmen perusahaan untuk terus memberikan kontribusi dan menciptakan nilai bagi masyarakat, menurut Mohamad Rosidi, Director of Business Strategy Huawei Indonesia.
“Baru-baru ini, kami telah mengambil bagian dalam mengatur pengiriman peralatan medis dari China ke Indonesia dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam penanganan COVID-19," kata dia.
Sebelumnya pada Juli 2021, Huawei telah bermitra dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk memberikan vaksinasi kepada karyawan beserta anggota keluarga.
Sejak tahap awal pandemi pada tahun 2020, Huawei telah membangun infrastruktur telekomunikasi darurat di Pulau Sebaru yang berfungsi sebagai area karantina. Serangkaian donasi berupa masker, hand sanitizer, dan sembako juga telah diberikan kepada sejumlah masyarakat sekitar, terutama yang berada di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah.
Selain itu, Huawei memberikan solusi teknologi WIFI6 untuk konektivitas berkecepatan tinggi dan Video Conferencing System untuk solusi telemedicine untuk RSPAD Gatot Subroto. Para dokter di RSPAD dan RS Pertamedika juga mendapatkan solusi cloud dan AI dari Huawei untuk membantu mempercepat diagnosis pasien COVID-19 hingga 6 kali lipat dengan tingkat akurasi hingga 93 persen.
Selain masalah kesehatan, Huawei memfasilitasi transformasi digital dan pengalaman pembelajaran jarak jauh yang lancar dengan mendukung 500 universitas dengan 1.000 akun Cloud. Karena konektivitas yang andal juga penting untuk memerangi wabah, Huawei juga memastikan pemeliharaan dan pemasangan peralatan komunikasi di sekitar lokasi kritis, termasuk lebih dari 600 rumah sakit rujukan COVID-19 di seluruh Indonesia.
Baca juga: Huawei dukung Festival Bangga Game Buatan Indonesia
Baca juga: Cyber Intelligence Forum hadirkan 32 pembicara pemerintah dan swasta
Baca juga: Huawei pasok peralatan medis, dukung pemerintah lawan pandemi
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021