"Anak saat ini ditempatkan di rumah aman untuk mendapatkan pemulihan,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Rabu.
Tim SAPA129 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (UPTD P2TP2A) Provinsi DKI Jakarta langsung bergerak untuk melakukan penyelamatan setelah menerima laporan mengenai anak yang naik ke atap rumah warga dalam keadaan ketakutan.
Tim SAPA129 bersama Unit Respon Cepat UPTD P2TP2A Provinsi DKI Jakarta mendatangi lokasi dan berhasil mengajak anak itu turun dari atap dengan bantuan petugas Pemadam Kebakaran setelah proses yang panjang.
Psikolog SAPA129 kemudian melakukan penilaian awal untuk mengetahui kondisi anak. Petugas KPPPA dan UPTD P2TP2A DKI Jakarta juga melakukan asesmen untuk mengetahui kondisi keluarga anak tersebut.
“Hasil asesmen sementara, anak ketakutan dan tidak betah tinggal di rumah orang yang mengasuh pasca kedua orang tuanya tidak bersama lagi. Ini membuat anak tidak mau pulang," kata Bintang.
Menurut hasil penelusuran petugas, ayah anak itu meninggal dunia dan ibunya pergi meninggalkannya.
"Terdapat indikasi bahwa anak ingin mengulang aksinya bahkan berpikir lebih buruk. Sedangkan pihak keluarga tidak sanggup untuk mengasuh anak kembali sehingga anak membutuhkan tempat aman sementara," kata Bintang.
Ia mengatakan bahwa pemerintah memberikan pendampingan serta menyediakan rumah penampungan sementara dan memenuhi kebutuhan pokok anak tersebut.
UPT P2TP2A DKI Jakarta akan memberikan pendampingan psikologis pada anak tersebut berkoordinasi dengan pendamping dari rumah aman.
Pada Selasa (17/8), Layanan SAPA129 KPPPA menerima laporan dari warga mengenai seorang anak yang naik ke atap rumah warga. Menurut laporan warga, anak itu berteriak, mengatakan bahwa dia takut dipukuli, dan bertahan di atap.
Menteri PPPA menyampaikan terima kasih kepada warga mendukung upaya pelindungan anak dengan segera melaporkan masalah itu ke layanan SAPA129.
"Terima kasih kepada masyarakat yang telah melaporkan ke telpon pengaduan kami di SAPA129. Kemen PPPA akan memastikan korban mendapatkan pendampingan psikologis, pemulihan, serta pemenuhan hak-hak anak lainnya berkoordinasi dengan UPT P2TP2A Provinsi DKI Jakarta, rumah aman, dan pihak terkait lainnya," demikian Bintang Puspayoga.
Baca juga:
Wali Kota Bogor siapkan bantuan untuk anak yatim piatu korban COVID-19
Menkominfo: Negara lindungi anak yang kehilangan orang tua akibat COVID-19
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021