• Beranda
  • Berita
  • BPOM: EUA Vaksin Unair ditargetkan semester pertama 2022

BPOM: EUA Vaksin Unair ditargetkan semester pertama 2022

18 Agustus 2021 14:40 WIB
BPOM: EUA Vaksin Unair ditargetkan semester pertama 2022
Tangkapan layar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito saat menyampaikan keterangan pers secara virtual terkait penyerahan sertifikasi pemenuhan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) kepada PT Biotis Pharmaceutical Indonesia yang dipantau secara virtual dari Jakarta, Rabu (18/8/2021). ANTARA/Andi Firdaus.

Uji prakilinik dan klinik ini akan menjadi data saintifik

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito mengemukakan izin penggunaan darurat (EUA) bagi Vaksin Merah Putih karya peneliti Universitas Airlangga (Unair) ditargetkan terpenuhi pada semester pertama 2022.

"Harapannya, EUA Vaksin Merah Putih produksi PT Biotis Pharmaceutical Indonesia bersama Universitas Airlangga ini sekitar semeter pertama tahun 2022," kata Penny K Lukito dalam konferensi pers penyerahan sertifikasi pemenuhan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) kepada PT Biotis Pharmaceutical Indonesia yang dipantau secara virtual dari Jakarta, Rabu.

Penny mengatakan vaksin COVID-19 tersebut saat ini telah merampungkan uji praklinik tahap pertama transgenik dan sedang memasuki tahap kedua uji praklinik pada hewan makaka.

Sebelum memperoleh EUA, kata Penny, vaksin tersebut akan diuji coba kepada manusia dalam waktu dekat.

Baca juga: PT Biotis farmasi swasta pertama dalam pengembangan Vaksin Merah Putih

Baca juga: Pidato Presiden dan kemandirian farmasi Indonesia


Penny mengatakan BPOM bersama industri farmasi, peneliti dan sponsor terus melakukan pendampingan pengembangan uji praklinik vaksin tersebut.

"BPOM terus mendiskusikan konsep pengembangan rasional dari penelitian, desain setiap perencanaan prakilinik dan uji klinik juga aspek pengembangan mutu formula serta mutu obat," katanya.

Penny mengatakan seluruh vaksin harus diproduksi dalam skala laboratorium yang mengikuti kaidah cara pelaksanaan uji klinik yang baik.

"Uji prakilinik dan klinik ini akan menjadi data saintifik yang menjadi dasar dalam proses registrasi selanjutnya," katanya.

Penny menambahkan sertifikat CPOB yang diberikan kepada PT Biotis Pharmaceutical Indonesia didasari atas sejumlah aspek penilaian di antaranya desain fasilitas produksi, pelaksanaan inspeksi, asistensi, konsultasi hingga penyelesaian perbaikan.

"Ini bukan sesuatu yang mudah untuk mencapai tahapan CPOB. Ke depan kami akan tetap mendampingi," katanya.

Baca juga: Vaksin Merah Putih diharapkan bisa digunakan mulai pertengahan 2022

Baca juga: Peneliti: Vaksin COVID-19 bermanfaat kurangi angka kesakitan

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021