Cegah "brain fog" dengan konsumsi Citicoline

18 Agustus 2021 14:45 WIB
Cegah "brain fog" dengan konsumsi Citicoline
Tangkapan layar Nandhita Octavia, ST. B.Eng sebagai Product Management PT Kalbe Farma Tbk. saat diskusi virtual, Jakarta, Rabu (18/08/2021). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)
Product Management PT Kalbe Farma Tbk. Nandhita Octavia mengatakan konsumsi suplemen Citicoline secara rutin dapat mencegah gangguan fungsi kognitif atau brain fog.

Citicoline dapat meningkatkan aliran darah sehingga konsumsi oksigen dan darah di otak akan cukup. Kalau aliran darahnya terhambat, otomatis pesan antara satu sel saraf ke saraf lainnya bisa terhambat. Daya memori dan daya nalar pun jadi ikut turun,” kata Nandhita saat diskusi virtual di Jakarta, Rabu.

Sebagai informasi, Citicoline merupakan zat aktif atau senyawa kimia sebagai bahan baku sel saraf yang dapat bekerja untuk meningkatkan fungsi kognitif dan memperbaiki daya ingat.

Baca juga: Otak lemot dan sakit jantung dibasmi Omega-3

Nandhita mengatakan Citicoline juga dapat membantu produksi senyawa otak Acethylcholine. Senyawa ini berguna untuk menyampaikan pesan antara satu sel saraf ke sel saraf lainnya serta meningkatkan daya fokus dan konsentrasi.

“Acethylcholine merupakan senyawa yang secara alamiah ada di dalam tubuh kita. Namun seiring bertambahnya usia, produksi Acethylcholine dalam tubuh dapat berkurang. Selain itu, infeksi COVID-19 juga bisa berdampak langsung pada fungsi kognitif,” terang Nandhita.

Penelitian di British Journal of Anaesthesia pada Januari 2021 menemukan tidak semua pasien yang sudah sembuh atau dinyatakan negatif dari infeksi COVID-19 mengalami bebas gejala.

Banyak penyintas COVID-19 yang melaporkan rasa lelah yang berkepanjangan, insomnia, pusing yang berkelanjutan, hingga penurunan fungsi kognitif yang menjadi dampak klinis jangka panjang.

Sementara itu, penelitian di Scientific Reports yang diterbitkan pada Agustus 2021 menyebutkan 36 persen penyintas COVID-19 melaporkan gejala pusing, sakit kepala, gangguan kesadaran, hingga kejang, dan 30 persen mengalami gangguan kognitif atau brain fog, sulit fokus, dan sering lupa.

Oleh sebab itu, Nandhita menganjurkan untuk konsumsi suplemen pelengkap Citicoline sebagai potencial treatment atau cara alternatif yang dapat dilakukan untuk mencegah brain fog.

Salah satu produk suplemen Citicoline yang dapat dikonsumsi adalah Brain-act Citicoline O-DIS yang diproduksi oleh PT Kalbe Farma Tbk. Sesuai uji klinis, Citicoline O-DIS aman dikonsumsi untuk mulai dari 14 tahun.

“Selain penyintas COVID-19 serta pasien dengan gejala gangguan daya dan memori, Citicoline O-DIS boleh dikonsumsi untuk orang sehat terutama usia produktif antara 20 hingga 50 tahun,” katanya.

Nandhita mengatakan uji klinis telah membuktikan bahwa subjek sehat yang mengonsumsi Citicoline selama 28 hari berturut-turut dapat meningkatkan fungsi kognitif dan perbaikan fungsi daya ingat.

“Untuk orang sehat, cukup konsumsi 1 tablet tablet sehari. Tapi untuk orang lanjut usia, penderita stroke, hingga penyintas COVID-19, saya sarankan 1 sampai 2 tablet sehari,” ujarnya.

Selain suplemen tambahan, Nandhita juga menekankan pentingnya cara-cara lain untuk mencegah brain fog seperti menjaga kolesterol dan tekanan darah, meningkatkan kualitas tidur, rutin berolahraga, menjaga pola makan, hingga perbanyak interaksi sosial.

Baca juga: Lupa hingga lemot bisa terjadi setelah sembuh dari COVID-19

Baca juga: Kepala terbentur hingga benjol, bisakah sebabkan gangguan kognitif?

Baca juga: Aktivitas bidang seni bantu cegah demensia

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021