Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan saat ini pihaknya bersama dengan Kementerian Keuangan sedang menyusun strategi atau peran baru yang lebih besar untuk Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).Rencana besar kita bersama dengan Kementerian Keuangan untuk mensinergikan lembaga pembiayaan untuk UMKM yang sekarang begitu banyak
Dalam rangkaian puncak acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 LPDB-KUMKM secara virtual, Teten berharap dengan peran yang lebih besar, lembaga keuangan bukan bank yang berada di bawah koordinasi Kemenkop UKM itu dapat memberikan pembiayaan yang cepat, murah, dan tepat sasaran.
"Rencana besar kita bersama dengan Kementerian Keuangan untuk mensinergikan lembaga pembiayaan untuk UMKM yang sekarang begitu banyak dan menempatkan LPDB-KUMKM sebagai pembiayaan untuk agregator, dalam hal ini koperasi, jadi hal ini diharapkan dengan peran LPDB-KUMKM membiayai agregator, membiayai offtaker pembiayaan dari perbankan bisa masuk ke sektor tier atau sektor pertanian, peternakan, perikanan yang saat ini relatif kecil," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Teten mengatakan pandemi Covid-19 memberikan tantangan yang begitu besar kepada koperasi dan pelaku UMKM dari sektor koperasi dan UMKM. Permasalahan yang menjadi tantangan terbesar adalah permodalan atau pembiayaan.
"Pemerintah terus menggulirkan pembiayaan untuk koperasi dan UMKM yang mudah, murah, dan cepat agar koperasi dan UMKM bisa naik kelas. LPDB-KUMKM hadir membantu koperasi melalui skema pinjaman atau pembiayaan sesuai dengan karakteristik, dan adanya relaksasi persyaratan dengan memberikan bunga yang murah, micro financing sistem, serta penyaluran yang cepat," ujar Teten Masduki.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan tahun 2021 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan. Pasalnya, pada saat negara sedang menghadapi pandemi yang berdampak terhadap perlambatan ekonomi, LPDB-KUMKM justru diminta untuk hadir menjadi salah satu buffer ekonomi kepada koperasi dengan tetap komitmen menyalurkan Rp1,6 triliun dana bergulir.
"Pada ulang tahun ke-15 ini kami mengusung tema '15 Tahun Merajut Sinergi, Menumbuhkan Ekonomi' yang kami implementasikan dengan lima strategi percepatan penyaluran untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi," ujar Supomo.
Adapun lima strategi tersebut, pertama percepatan perluasan penyaluran melalui komunitas. Kedua, melakukan fleksibilitas layanan dengan memberikan tarif murah, pemberian grace period.
Ketiga, fokus kepada koperasi sektor riil di bidang pertanian, perikanan, dan peternakan. Keempat, melakukan pengembangan skema venture approach untuk mendorong koperasi di bidang pangan atau berbasis ekspor. Kelima, optimalisasi peran koperasi besar untuk memberikan dampak ganda.
Pada tahun 2020 lalu, LPDB-KUMKM sukses melampaui target penyaluran dana bergulir sebesar Rp2,06 triliun, dari target yang ditetapkan sebesar Rp1,85 triliun.
Di tahun yang sama, LPDB KUMKM juga telah merealisasikan 100 persen program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) atau sebesar Rp1 triliun yang disalurkan kepada 63 koperasi dan 101.011 UMKM.
Selain itu, tambah Supomo, per 13 Agustus 2021, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp1 triliun, yang disalurkan kepada 119 mitra LPDB-KUMKM di Indonesia. Dengan rincian untuk pola pinjaman konvensional telah tersalur sebesar Rp506 miliar yang disalurkan kepada 75 mitra, sedangkan untuk pola pembiayaan syariah telah tersalur sebesar Rp498 miliar yang disalurkan kepada 44 mitra.
Baca juga: Menkop-UKM dukung Gerakan Pangan Pancasila dalam Wujud Koperasi
Baca juga: Wapres: Digitalisasi UMKM strategis untuk pemulihan ekonomi
Baca juga: Teten Masduki usulkan perlunya pembiayaan bagi agregator produk pangan
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021