Menurut keterangan resmi KLHK yang diterima di Jakarta pada Rabu, translokasi orangutan yang dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Indonesia pada Selasa (17/8) itu merupakan hasil sitaan Polres Magelang dan penyerahan dari Salatiga, Jawa Tengah yang selama ini dititip rawat di Lembaga Konservasi Wildlife Rescue Centre-Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (WRC-YKAY).
Kepala Balai KSDA Kalimantan Timur Ivan Yusfi Noor mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pemeriksaan kesiapan dan kelayakan teknis kandang habituasi dan sarana pemeliharaan lainnya.
Baca juga: Orangutan masuk perkampungan warga Inhu
"Hasilnya Pusat Suaka Orangutan Arsari layak untuk menerima Boni dan Beni guna dirawat dan dipelihara hingga nantinya dapat dilepasliarkan di pulau suaka," ujar Ivan Yusfi Noor.
Berdasarkan nomor registrasi E.2006/P/P.py/2003, orangutan "Boni" memiliki estimasi umur 20-25 tahun sedangkan "Beni" dengan nomor registrasi C/2013/P/P.py/006, memiliki estimasi umur 20-25 tahun memiliki sedikit masalah di punggung dan memiliki trauma pada orang yang baru pertama kali dilihatnya. .
Orangutan tersebut diangkut dari Bandara Yogyakarta Internasional Airport pada pada tanggal 17 Agustus 2021 pukul 09.30 WIB dan sampai di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan pada pukul 12.10 WITA. Perjalanan dari bandara dilanjutkan menuju Pelabuhan ITCI dan tiba di Pusat Suaka Orangutan Arsari pukul 15.45 WTA
Semua orangutan dinyatakan dalam kondisi sehat, setelah melalui rangkaian tes kesehatan PCR di Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) Institut Pertanian Bogor (IPB), uji serologi di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya serta pengecekan kesehatan di WRC-YKAY. Satwa dalam kandang angkut dilakukan dengan memperhatikan kesejahteraan satwa sehingga diharapkan satwa dapat tiba di tempat tujuan dengan aman dan sehat.
Pada tanggal 18 Agustus 2021 dilakukan penandatanganan serah terima satwa antara Balai KSDA Yogyakarta dan Balai KSDA Kalimantan Timur, kemudian serah terima satwa/penitipan dari Balai KSDA Kalimantan Timur kepada Pusat Suaka Orangutan Arsari.
Pusat Suaka orangutan Arsari memiliki program berupa konservasi orangutan yang berasal dari Lembaga Konservasi yang tidak dapat dilepasliarkan ke alam bebas sehingga akan dilepasliarkan di pulau suaka orangutan. Prioritas orangutan yang akan dikelola tersebut diharapkan berasal dari pusat rehabilitasi dan reintroduksi, kebun binatang dan taman safari termasuk penyerahan masyarakat dan penyitaan satwa dari proses penegakan hukum.
Baca juga: COP-BKSDA Kaltim lepas liarkan Gisel di Sungai Lesan
Baca juga: Bayi orangutan lahir di Gembira Loka Zoo Yogyakarta
Baca juga: Orang utan Siti dan Sudin disekolahkan sebelum lepasliar ke habitatnya
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021