"Karena dalam menegakkan keadilan, kemandirianlah yang menjadi jantung sekaligus sebagai detak nadinya," kata Ketua MA dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-76 lembaga tersebut yang dikutip dari laman resmi MA di Jakarta, Kamis.
Kemandirian, lanjutnya, bukan saja dijaga dengan baik melainkan harus dijunjung tinggi oleh setiap individu sebagai muruah dan kehormatan lembaga peradilan.
Tanpa dibekali dengan kemandirian, mustahil keadilan dapat terwujud dan proses penegakan hukum akan kehilangan rohnya. Pada akhirnya, lembaga peradilan hanya menjadi alat pemuas bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan, kata dia.
Baca juga: Komisi III DPR: Tingkatkan rekrutmen hakim agar kerja peradilan cepat
Baca juga: Pakar nilai tepat pelayanan peradilan tak bisa ditunda meski pandemi
Baca juga: Presiden: Kecepatan kerja peradilan tak bisa ditunda meski pandemi
Terkait situasi pandemi COVID-19 saat ini, Ketua MA terus mengingatkan jajarannya agar tidak pernah surut bekerja melayani masyarakat. Selain itu, semua pihak juga dituntut melakukan perubahan yang positif.
"Mulailah dengan perubahan yang kecil untuk mewujudkan sebuah cita-cita yang besar," ujarnya.
Peringatan HUT MA Ke-76 mengusung tema "Memantapkan Kemandirian Badan Peradilan Melalui Pelayanan Hukum Berbasis Teknologi Informasi Pada Masa Pandemi".
Upacara peringatan HUT MA dipimpin langsung oleh Ketua MA Prof Syarifuddin. Biasanya, upacara diikuti langsung oleh seluruh pimpinan, Hakim Agung, Hakim Ad Hoc, pejabat eselon satu hingga empat, pejabat fungsional dan seluruh pegawai.
Namun, tahun ini, untuk kedua kalinya upacara HUT MA dilangsungkan dalam situasi pandemi COVID-19 sehingga berlangsung sederhana dan hanya diikuti oleh jajaran pimpinan dan pejabat eselon satu saja. Sedangkan yang lainnya termasuk para insan peradilan di seluruh Indonesia mengikuti upacara secara virtual.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021