"Pemerintah Provinsi Jawa Barat sangat mendukung peralihan sistem penyiaran dari analog ke digital," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Setiaji, saat webinar "Jawa Barat Siap Analog Switch Off", Kamis.
Migrasi siaran televisi ini dinilai akan bisa memberikan manfaat untuk berbagai sektor, termasuk masyarakat.
Masyarakat akan bisa mendapatkan siaran televisi yang lebih berkualitas terutama dari segi audio dan video, yang akan lebih bersih dan jernih dibandingkan dengan siaran televisi analog.
Baca juga: Kominfo resmi tetapkan ASO mulai April 2022
Setiaji menilai industri penyiaran merupakan salah satu yang terpukul pandemi virus corona. Maka itu, efisiensi berkat penggunaan infrastruktur bersama bisa membuat bisnis di industri ini menjadi lebih menarik.
"Bisa mendorong investasi, khususnya di Jawa Barat," kata Setiaji.
Pada sisi lain, siaran televisi digital berpeluang menumbuhkan sektor industri kreatif karena lebih banyak penyelenggara penyiaran dalam siaran televisi digital. Dengan demikian, tayangan akan lebih variatif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Siaran televisi yang bermanfaat pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia.
Selain itu, penghematan spektrum frekuensi radio berkat siaran televisi digital bisa digunakan perluasan akses internet.
"Di Jawa Barat, masih banyak desa blankspot (tidak terjangkau sinyal)," kata Setiaji.
Jawa Barat melihat meski pun siaran televisi digital menawarkan begitu banyak manfaat, tantang yang mereka hadapi saat ini adalah masih ada masyarakat yang belum paham tentang siaran digital.
Setiaji juga menilai kebutuhan masyarakat untuk set top box agar bisa menikmati siaran televisi digital perlu dipenuhi.
Pemerintah dan penyelenggara multipleksing siaran digital akan memberikan subsidi kepada masyarakat yang tergolong miskin dan memiliki perangkat televisi berupa set top box.
Baca juga: Industri kreatif berpeluang tumbuh pada siaran tv digital
Baca juga: ATVSI tetap bersiap siaran digital meski pun ASO diundur
Baca juga: Kominfo targetkan ASO selesai 2 November 2022
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021