• Beranda
  • Berita
  • Wiku: vaksin Pfizer dapat digunakan masyarakat di atas 12 tahun

Wiku: vaksin Pfizer dapat digunakan masyarakat di atas 12 tahun

19 Agustus 2021 20:07 WIB
Wiku: vaksin Pfizer dapat digunakan masyarakat di atas 12 tahun
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac kepada seorang anak saat vaksinasi massal presisi Polri di Taman Budaya, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (24/7/2021). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/wsj.

BPOM juga menyebut efikasi vaksin Pfizer pada kelompok usia remaja 12-15 tahun adalah sebesar 100 persen sedangkan untuk usia 16 tahun ke atas efikasinya sebesar 95,5 persen.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan vaksin Pfizer dapat digunakan untuk masyarakat berusia di atas 12 tahun.

"Kedatangan vaksin Pfizer ini tentunya dapat digunakan untuk masyarakat berusia 12 tahun ke atas dan kepada pemerintah daerah yang nanti mendapatkan alokasi vaksin Pfizer diminta untuk dapat segera menggunakannya sehingga masyarakat di daerahnya dapat terlindungi dan meningkatkan cakupan program vaksinasi," kata Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis.

Pada hari ini pemerintah Indonesia mendapatkan 1,5 juta dosis vaksin Pfizer.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan Emergency Use of Authorization (EUA) untuk vaksin Pfizer pada Juli 2021.

BPOM juga menyebut efikasi vaksin Pfizer pada kelompok usia remaja 12-15 tahun adalah sebesar 100 persen sedangkan untuk usia 16 tahun ke atas efikasinya sebesar 95,5 persen.

"Selain vaksin Pfizer, hari ini pemerintah juga menerima 450 ribu dosis vaksin jadi AstraZeneca melalui skema bilateral," tambah Wiku.
Baca juga: Kebutuhan vaksin Indonesia didapat dari transaksi bisnis hingga hibah
Baca juga: Sumbangan 450 ribu vaksin COVID-19 dari Belanda tiba di Indonesia


Wikut berharap kedatangan tambahan vaksin tersebut dapat mempercepat program vaksinasi nasional.

"Sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat memperoleh vaksin dan terlindungi dari COVID-19 untuk mewujudkan masyarakat yang produktif dan aman COVID-19," ungkap Wiku.

Pemerintah Indonesia telah menerima total 190.072.080 vaksin, dengan rincian 144.700.280 vaksin "bulk" atau mentah dari Sinovac, 13 juta vaksin jadi dari Sinovac, 16.121.640 dosis vaksin jadi AstraZeneca, 8.250.000 vaksin jadi Sinopharm dan 8.000.160 dosis vaksin Moderna.

PT Bio Farma (Persero) mengolah "bulk" vaksin menjadi 117.300.000 dosis vaksin jadi sehingga total vaksin yang dimiliki Indonesia adalah sekitar 162,6 juta dosis vaksin.

Dari jumlah ketersediaan vaksin tersebut, per Kamis (19/8) sudah ada 55.660.964 orang (26,73 persen dari target) yang mendapatkan vaksin tahap pertama sedangkan mereka yang mendapatkan vaksinasi dosis kedua adalah sebanyak 29.877.726 orang (14,35 persen dari target).

 Khusus untuk tenaga kesehatan sudah ada 329.507 orang yang mendapat vaksin dosis ketiga dengan menggunakan vaksin Moderna.

Pemerintah menargetkan 208.265.720 orang disuntik vaksin agar mencapai kekebalan komunal.
Baca juga: Ketua MPR minta pemerintah permudah akses vaksinasi COVID-19
Baca juga: 56,04 juta jiwa telah mendapat vaksin dosis pertama

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021