Din Syamsuddin Bersama Artis Hibur Pengungsi

17 November 2010 20:33 WIB
Magelang (ANTARA News) - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin bersama sejumlah artis ibu kota, Rabu, menghibur para pengungsi korban bencana letusan Gunung Merapi di tempat pengungsian Gedung Darul Arqam Muhammadiyah Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Sejumlah artis yang ikut rombongan Ketua Umum Muhammadiyah tersebut antara lain, Cici Tegal, Ramzi, Kristina, Eksanti, dan Yolanda Yusuf. Kedatangan para artis ini disambut gembira oleh para pengungsi, di antara mereka meminta berfoto bersama dan anak-anak meminta tanda tangan.

Gedung Darul Arqam dihuni sebanyak 296 orang pengungsi dari Surobandan Kecamatan Dukun.

Untuk menghibur pengungsi, penyanyi dangdut Kristina melantumkan satu bait lagu "Jatuh Bangun" dan Cici Tegal menyanyikan lagu "Tombo Ati".

Din Syamsuddin dalam tausiyahnya mengatakan, bencana letusan Gunung Merapi merupakan ujian dan cobaan dari Allah.

"Ujian dan cobaan ini jangan dianggap bahwa Allah benci pada masyarakat lereng Merapi. Jangan berprasanggka buruk bahwa Allah benci atau marah, tetapi dengan bencana ini justru karena Allah sayang kepada kita," katanya.

Ia mengatakan, siapa yang tertimpa musibah harus bersabar. Orang-orang sabar itu orang-orang yang jika ditimpa musibah selalu mengatakan "innalillahi wa innailaihi rojiun".

"Kita berasal dari Allah dan akan kembali ke hadiratNya," katanya.

Ia mengingatkan, ketika tertimpa musibah maka harus bertauhid, jangan menyekutukan Allah, jangan menjadi musrik.

"Jangan sampai dengan musibah yang terjadi ini kemudian masyarakat memasang janur atau membuat kue apem yang ditaruh di halaman sebagai tolak balak. Ini perbuatan musrik," katanya.

Pada kesempatan tersebut, para artis menyampaikan bantuan berupa sembako dan pakaian pantas pakai kepada para pengungsi dan Din Syamsuddin menyerahkan bantuan seekor sapi.

"Mudah-mudahan kehadiran kami bisa menghibur warga di pengungsian ini dan kami berdoa agar Merapi cepat reda sehingga pengungsi segera pulang ke rumah masing-masing," katanya.
(H018/Z003)


Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010