"Salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk membantu UMKM dan pedagang kecil berkembang di tengah pandemi adalah dengan saling bahu-membahu memperhatikan dan membantu usaha mereka untuk terus bertahan atau bahkan berkembang. Ada banyak sekali pedagang yang kesulitan berjualan, jika kita dapat membantu mempromosikan mereka, kita dapat memompa semangat mereka agar tetap terjaga ketahanan usahanya, meski dalam kondisi sulit seperti saat ini,” ujar Wakil Direktur Pemasaran Bukalapak, Erick Wicaksono, dalam siaran pers, dikutip Jumat.
Kampanye #NumpangLapak, meski pun menyasar UMKM, justru bisa diikuti oleh masyarakat umum.
Pengguna bisa mengambil foto atau video pedagang kecil dan UMKM kesukaan mereka, kemudian mengunggah ke Instagram, bisa di feed maupun Story. Konten tersebut harus menandai (tag) akun Instagram Bukalapak dan disertai tanda pagar #NumpangLapak.
Bukalapak juga membuat stiker #NumpangLapak di fitur GIF Instagram Story. Di stiker itu, pengguna bisa menulis lokasi pedagang atau tempat yang sering dilewati pedagang dan nomor telepon pedagang,.
Tujuannya, pengguna lain bisa melihat unggahan ini dan tertarik membeli dagangan tersebut.
Bukalapak mengutip data dari Pusat Penelitian Ekonomi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sebanyak 94 persen UMKM mengalami penurunan penjualan akibat pandemi virus corona.
Baca juga: Investor disarankan rasional dan tak ikut-ikutan dalam membeli saham
Baca juga: CEO Bukalapak: Kami akan fokus di luar lima kota besar di Indonesia
Baca juga: Mansek: 70 persen pemesan saham IPO Bukalapak adalah nasabah milenial
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021