"Target KONI Sumbar adalah masuk 10 besar PON XX Papua. Namun untuk mewujudkannya butuh dukungan dari semua pihak termasuk Bupati dan Wali Kota terutama dari segi anggaran," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat menfasilitasi pertemuan KONI Sumbar dengan sejumlah Bupati/Wali Kota di Padang, Jumat.
Ia menjelaskan kontingen Sumbar terdiri dari 320 orang masing-masing 188 atlet, 58 pelatih, 8 medis, 14 bootman, 25 panitia, 6 media dan 21 orang keamanan.
Dari total 681 medali yang diperebutkan di PON XX Papua tersebut, KONI Sumbar menargetkan setiap cabang yang diikuti bisa memberikan medali.
Target itu masing-masing cabang atletik dua medali emas, angkat berat satu emas, binaraga satu emas, balap motor satu emas, billiard satu emas, catur satu emas dan cricket satu emas.
Kemudian gulat dua emas, gantole dan pralayang enam emas, karate satu emas, kempo dua emas, muathai satu emas, panjat tebing satu emas, panahan satu emas, pencak silat dua emas, sepak takraw satu emas, taekwondo dua emas, tarung derajat dua emas, tinju satu emas dan senam satu emas.
Gubernur menyebut Pemprov Sumbar sudah mengalokasikan anggaran melalui APBD 2021 sebesar Rp17,6 miliar namun belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan.
Data KONI Sumbar, anggaran yang dibutuhkan untuk PON XX Papua diantaranya biaya Pelatprov Sumbar untuk PON XX Rp 10,1 miliar, biaya pelatihan intensif khusus untuk PON Rp 2,2 miliar, biaya keberangkatan kontingen Sumbar ke PON Rp 11,3 miliar, dan biaya dukungan spontanitas dan bonus medali PON 2021 sebanyak Rp12,2 miliar.
Jumlah keseluruhan kebutuhan adalah Rp35,9 miliar sementara anggaran yang disediakan dari APBD Provinsi sebesar Rp17,6 miliar sehingga terjadi kekurangan sekitar Rp18,2 miliar.
"Melalui KONI Kabupaten/Kota dan dukungan dari Bupati dan Wali kota diharapkan ada dukungan untuk kontingen Sumbar ini agar bisa berangkat dan mengharumkan nama daerah," ujarnya.
Ia menyebut berdasarkan hasil pertemuan dengan sejumlah Bupati/Wali Kota sebelumnya, pada prinsipnya semua mendukung kontingen Sumbar. Namun karena kondisi pandemi dan banyaknya anggaran yang direfokusing maka jumlahnya tentu tidak bisa maksimal.
"Kita memahami kondisi tersebut karena itu KONI juga harus mencari solusi pendamping. Berkomunikasi dengan Ketua DPRD Sumbar. Mudah-mudahan ada jalan pula yang diberikan," katanya.
Namun kalau hingga waktu keberangkatan anggaran tidak bisa terkumpul maka mau tidak mau harus ada skala prioritas yang diterapkan sesuai kebijakan KONI Sumbar.
Baca juga: Mahfud: Pemerintah siap selenggarakan PON XX dan Peparnas XVI di Papua
Baca juga: Ridwan Kamil targetkan Jabar juara umum PON Papua
Baca juga: PB PON XX Pemprov Papua luncurkan aplikasi Papua Tourism
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021