Amazon Web Services (AWS) adakan program edukasi dan pemberdayaan untuk tingkatkan kompetensi SDM digital Indonesia.
Berdasarkan riset yang dirilis oleh AWS dan AlphaBeta, Indonesia diprediksi akan membutuhkan sebanyak 110 juta Sumber Daya Manusia (SDM) digital di tahun 2025 mendatang.
"2025 itu cuma waktu singkat gitu ya. Cuma waktu 4 tahun. Jadi harus bisa dipersiapkan dengan cepat dan bagaimana untuk bisa menjawab tantangan kebutuhan di masa depan," kata Country Leader Indonesia Gunawan Susanto dalam diskusi daring, Jumat.
Gunawan berpendapat meskipun pandemi telah mempercepat proses digitalisasi, tenaga kerja digital ataupun digital talent tetap banyak dibutuhkan untuk bisa membantu Indonesia agar bisa lebih cepat beradaptasi guna berevolusi dengan digital.
Untuk mewujudkan hal ini, AWS berkolaborasi dengan salah satu lembaga Muslim terbesar di Indonesia Nahdatul Ulama, akademi pengembang Dicoding, serta sejumlah sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK).
Dalam kolaborasi ini, AWS menyediakan pelatihan teknologi komputasi awan kepada para santri dan siswa-siswi. Pelatihan ini dikemas dalam program donasi dan edukasi yaitu Laptop for Builders.
Pelatihan ini juga akan dibuat menjadi format kompetisi yang melombakan solusi-solusi baru berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh. Selain itu, AWS juga akan menyalurkan beasiswa dan kurikulum baru pada pihak pengembang yang belajar bersama Dicoding.
"Yang mengikuti program ini harapannya adalah yang lulus bukan cuma sekedar ngerti dan bisa menggunakan plat computing tapi bisa perform as a back an engineer. Jadi dibuat sesuai dengan skill yang diperlukan untuk mereka bekerja," ujar Gunawan.
Baca juga: Pemerintah optimalkan akses internet, jawab kebutuhan digitalisasi
Baca juga: COVID-19 dan percepatan aksesibilitas layanan kesehatan digital
Baca juga: Bank Aladin Syariah dan Facebook kolaborasi bantu digitalisasi UMKM
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021