"Ayo semangat, semua bisa, asal kita yakin Allah SWT pasti akan memberikan yang terbaik," kata Risma saat bertemu dengan para penerima manfaat di Sragen, Jumat.
Dia menceritakan, saat ia menjadi Wali Kota Surabaya kerap memberikan pelatihan bagi warga tidak mampu, baik berupa pelatihan menjahit, membuat kue dan lain sebagainya.
Bahkan, di hadapan ibu-ibu KPM Program Keluarga Harapan (PKH), Risma juga menceritakan pengalaman seorang warga yang diberi pelatihan menjahit sehingga saat ini sudah menjadi eksportir pakaian ke Timur Tengah.
"Ibu itu (awalnya) tidak bisa menjahit, tapi dia sekarang menjadi eksportir pakaian di Timur Tengah, pegawainya sudah ratusan dan pendapatannya bisa ratusan juta," ujar Risma.
Ada juga yang dilatih meningkatkan nilai jual eceng gondok dengan membuat berbagai kerajinan tangan dari tanaman yang hidup di air itu.
Untuk membuktikan hal tersebut, Risma sampai menelpon langsung Wiwit Manfaati yang kini sukses menjadi perajin eceng gondok di hadapkan para penerima manfaat.
"Karena itu tidak boleh menyerah, dulu kaki saya sempat pakai kursi roda, tapi saya tidak menyerah," katanya.
Sebelumnya Mensos menyerahkan bantuan asistensi rehabilitasi sosial senilai lebih dari Rp1,8 miliar secara simbolis bagi anak, penyandang disabilitas, tuna sosial dan lansia di Kabupaten Sragen, Wonogiri, Karanganyar dan Surakarta.
Bantuan tersebut, antara lain, bantuan aksesibilitas berupa kursi roda, kruk, tongkat pintar, walker, buku braile dan lainnya. Selain itu juga diberikan bantuan kewirausahaan, berupa ternak, angkringan dan konveksi.
Bantuan lainnya berupa pemernuhan kebutuhan dasar, berupa makanan, pakaian dan vitamin, juga bantuan alat kesehatan, seperti masker, cairan penyanitasi tangan dan disinfektan.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021