"Kunjungan Tim Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara dalam rangka pengecekan sarana prasarana pertahanan, identifikasi pilar batas wilayah darat dan jalur-jalur ilegal di daerah perbatasan khususnya patok yang berada di Camp Jangkang (G.431) dan Camp Ngabang (G.441)," kata Dansatgas Pamtas Yonif Mekanis 643/WNS, Letkol (Inf) Hendro Wicaksono di Sanggau, Sabtu.
Baca juga: Satgas TNI bagikan masker untuk warga perbatasan cegah COVID-19
Dia menjelaskan dalam pelaksanaan kunjungan Tim Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) terdiri atas Robert Simbolon selaku Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP, Kapoksahli Pangdam XII/Tpr Brigjen TNI Handoko Nurseta, dan Dandim 1204/Sgu Letkol Inf Affiansyah didampingi Dansatgas Pamtas Letkol Inf Hendro Wicaksono.
Patok G.431 (Camp Jangkang) dan Patok G.441 (Camp Ngabang) berdiri di sekitar beberapa rumah yang dihuni para pekerja migran Indonesia perkebunan sawit yang berada di wilayah Malaysia.
Baca juga: Satgas Pamtas gagalkan penyelundupan pakaian bekas Malaysia
"Saat ini terdapat parit besar yang dibangun Pemerintah Malaysia untuk membatasi wilayah antara Indonesia dan Malaysia," jelas Dansatgas.
Dahulu, ujarnya, patok G.431 (Camp Jangkang) berada di teras rumah warga dan patok G.441 (Camp Ngabang) berada di dalam rumah warga, namun dengan pendekatan persuasif yang dilakukan TNI, maka warga dengan sendirinya tanpa paksaan membongkar teras dan rumah yang menghalangi keberadaan patok tersebut sehingga patok sekarang terlihat jelas.
"Setelah melakukan pengecekan patok G.431 (Camp Jangkang) dan Patok G.441 (Camp Ngabang), Tim BNPP beserta rombongan kembali menuju Pontianak dengan menggunakan kendaraan darat," katanya.
Baca juga: Satgas TNI bagi kaos Merah Putih untuk warga di perbatasan RI-PNG
Pewarta: Andilala dan Slamet Ardiansyah
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021