"Untuk ini kami memberikan apresiasi kepada pemerintah, khususnya Kementerian Luar Negeri, Panglima TNI, terkhusus TNI AU, KBRI Kabul serta kantor perwakilan lain dan juga seluruh pihak yang terlibat dalam misi evakuasi ini," ujar Ariani dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Menurut Ariani, proses evakuasi terhadap WNI dari Kabul, Afghanistas berjalan aman dan lancar, sebanyak 26 telah mendarat di Bandar Halim Perdanakesuma Jakarta, pukul 03.05 WIB dini hari tadi.
"Informasi yang kami terima bahwa political presence (misi diplomatik) melalui KBRI Kabul yang sementara dilakukan dari Islamabad, Pakistan akan tetap berjalan sambil terus memantau perkembangan situasi di Afghanistan," katanya.
Terkiat krisis pemerintahan yang terjadi di Afghanistan, Ariani berpendapat Indonesia perlu untuk memantau dan menunggu perkembangan lebih lanjut sebelum dapat menentukan sikap lebih lanjut.
Baca juga: Evakuasi WNI dari Afghanistan sempat terkendala dinamika di lapangan
"Indonesia perlu untuk memantau dan menunggu perkembangan lebih lanjut terkait dengan proses peralihan kepemimpinan yang terjadi di Afghanistan sebelum dapat menentukan sikap lebih lanjut," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia berhasil mengevakuasi sebanyak 26 WNI untuk keluar dari Afghanistan yang sedang dilanda krisis keamanan setelah pengambilalihan kekuasaan oleh kelompok Taliban.
Operasi pemulangan atau evakuasi WNI di Afghanistan dari Bandara Hamid Karzai, Kabul, bukan misi yang mudah mengingat situasi yang terus berubah dan berkembang di lapangan.
Pemerintah memutuskan menggunakan pesawat militer untuk memulangkan puluhan WNI di Afghanistan demi memastikan keamanan dan keselamatan WNI.
Pesawat TNI Angkatan Udara itu berangkat dari Bandara Halim Perdana Kusuma pada 18 Agustus 2021, sekitar pukul 06.00. Rute yang ditempuh pesawat untuk mencapai Kabul, Afghanistan, yaitu Jakarta, Aceh, Kolombo di Sri Lanka, Karachi di Pakistan, Islamabad di Afghanistan, dan Kabul tepatnya di Bandara Hamid Karzai.
Baca juga: Panglima TNI sebut evakuasi WNI dari Afghanistan tidak mudah
Kerumitan yang dihadapi oleh tim evakuasi untuk mengurus izin lintas udara dan izin pendaratan di Bandara Hamid Karzai, Kabul.
Izin pendaratan sempat diberikan pada 19 Agustus 2021 pukul 04.10, tetapi izin itu ditarik oleh otoritas setempat karena situasi yang tidak kondusif.
Izin pendaratan pun diberikan oleh otoritas di Kabul pada 20 Agustus dini hari dan pesawat TNI AU mendarat di Bandara Hamid Karzai pada 05.17 waktu setempat.
Proses evakuasi mulanya direncanakan berlangsung selama 30 menit, tetapi operasi itu pun berjalan selama dua jam.
Setelah melalui segala kerumitan yang, Tim evakuasi berhasil membawa keluar sebanyak 26 orang WNI termasuk staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kabul, lima warga Filipina, dan dua warga Afghanistan yaitu suami dari WNI dan staf lokal KBRI Kabul.
Baca juga: Pemerintah Indonesia berhasil evakuasi 26 WNI dari Afghanistan
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021