Product Expert PT HMID Bonar Pakpahan mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil setelah Hyundai Motors Corporation mempertimbangkan berbagai hal.
"Hyundai Motors Corporation sendiri setelah melihat dari berbagai sisi dengan penuh pertimbangan, telah memutuskan untuk memberikan market Indonesia mesin 2.2 liter turbo diesel," ucap Product Expert PT HMID Bonar Pakpahan dalam acara virtual, Jumat (21/8).
Baca juga: Hyundai Staria hadir di Indonesia, bagaimana nasib H-1?
Baca juga: Hyundai Staria resmi meluncur di Indonesia
Di negara asalnya Korea Selatan, Hyundai Staria juga memiliki varian mesin bensin berkapasitas 3.500 cc Smartstream V6.
Terkait bahan bakar, Bonar menyarankan agar Staria mengonsumsi bahan bakar diesel Cetane 51 dengan spesifikasi EN 590. Di Indonesia, kata dia, bahan bakar yang mendekati spesifikasi tersebut adalah Pertadex.
Sementara itu, Direktur Pemasaran HMID Erwin Djajadiputra mengatakan mesin diesel memiliki keunggulan pada sisi efisiensi sehingga dinilai tepat untuk pasar Indonesia.
"Oleh karena itu kita membawa mesin adalah yang diesel, di mana juga kemampuan dan teknologi diesel Hyundai sudah terbukti dan hari ini cukup dapat respon yang baik dari pemakaiannya dan juga efisien," ucap Erwin.
Dengan menggendong mesin diesel R2.2 VGT dengan transmisi otomatis 8-percepatan, memungkinkan Staria memperoleh performa maksimal hingga 177 PS/3.800 rpm dan torsi maksimal 430 Nm/1.500-2.500 rpm.
Staria hadir dengan dua jenis pilihan konfigurasi tempat duduk, yakni Staria Signature 7 (tujuh tempat duduk) dan Staria Signature 9 (sembilan tempat duduk).
Hyundai Staria Signature 7 dibanderol dengan harga Rp1,02 miliar, sedangkan Staria Signature 9 dijual seharga Rp888 juta.
Baca juga: Kait bagasi rusak, Hyundai-Kia "recall" 600 ribu sedan
Baca juga: Produksi kendaraan Hyundai lampaui 5 juta unit di pabrik AS
Baca juga: MG Astor, calon pesaing Hyundai Creta dan Kia Seltos
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021