hujan sedang hingga lebat disertai petir terjadi selama sepekan ke depan di 13 kabupaten dan kota
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya meminta masyarakat di Kalimantan Tengah mewaspadai potensi hujan disertai petir atau kilat dan angin kencang.
"Waspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang di sebagian besar wilayah Kalimantan Tengah," kata Prakirawan BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya, Candra Mukti Wijaya di Palangka Raya, Sabtu.
Dia menerangkan potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir atau kilat disertai angin kencang itu akan terjadi selama sepekan ke depan yang secara umum terjadi di 13 kabupaten dan satu kota di Kalteng.
"Dari pantauan radar kondisi cuaca tersebut berpotensi kuat terjadi pada siang, sore hingga malam hari," kata Candra.
Sementara itu saat dikonfirmasi terkait awal musim hujan dia mengatakan badan yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika belum mengeluarkan rilis secara resmi.
Baca juga: Delegasi Rumania dan Gubernur Kalteng bahas teknologi modifikasi cuaca
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini cuaca Kalbar dan Kalteng
Namun, lanjut dia melihat kondisi yang ada dan melihat perubahan cuaca normal beberapa wilayah di Indonesia akan masuk musim hujan pada September dasarian tiga dan Oktober dasarian satu.
Sehingga saat ini kondisi cuaca masuk pada fase peralihan sehingga kondisi cuaca cenderung berubah secara ekstrim.
Masyarakat pun diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi perubahan cuaca ekstrim sehingga dapat mengantisipasi terjadinya kecelakaan atau bencana yang disebabkan kondisi cuaca.
Salah satu tanda terjadinya perubahan cuaca ekstrem adalah munculnya awan cumulonimbus (CB) dan disertai angin kencang.
Untuk itu, jika berada di lokasi terbuka segera cari tempat berlindung baik rumah maupun bangunan. Hindari berlindung di bawah pohon dan hindari di dekat baliho untuk menghindari sambaran petir dan tumbangnya pohon atau baliho.
"Waspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang di sebagian besar wilayah Kalimantan Tengah," kata Prakirawan BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya, Candra Mukti Wijaya di Palangka Raya, Sabtu.
Dia menerangkan potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir atau kilat disertai angin kencang itu akan terjadi selama sepekan ke depan yang secara umum terjadi di 13 kabupaten dan satu kota di Kalteng.
"Dari pantauan radar kondisi cuaca tersebut berpotensi kuat terjadi pada siang, sore hingga malam hari," kata Candra.
Sementara itu saat dikonfirmasi terkait awal musim hujan dia mengatakan badan yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika belum mengeluarkan rilis secara resmi.
Baca juga: Delegasi Rumania dan Gubernur Kalteng bahas teknologi modifikasi cuaca
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini cuaca Kalbar dan Kalteng
Namun, lanjut dia melihat kondisi yang ada dan melihat perubahan cuaca normal beberapa wilayah di Indonesia akan masuk musim hujan pada September dasarian tiga dan Oktober dasarian satu.
Sehingga saat ini kondisi cuaca masuk pada fase peralihan sehingga kondisi cuaca cenderung berubah secara ekstrim.
Masyarakat pun diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi perubahan cuaca ekstrim sehingga dapat mengantisipasi terjadinya kecelakaan atau bencana yang disebabkan kondisi cuaca.
Salah satu tanda terjadinya perubahan cuaca ekstrem adalah munculnya awan cumulonimbus (CB) dan disertai angin kencang.
Untuk itu, jika berada di lokasi terbuka segera cari tempat berlindung baik rumah maupun bangunan. Hindari berlindung di bawah pohon dan hindari di dekat baliho untuk menghindari sambaran petir dan tumbangnya pohon atau baliho.
Candra pun mengajak masyarakat secara berkala memantau perkembangan dan prediksi perubahan cuaca melalui laman resmi BMKG atau aplikasi di Info BMKG yang dapat diunduh di apple store dan play store.
Baca juga: Meningkatnya suhu di Palu akibat puncak inklinasi, sebut BMKG
Baca juga: Meningkatnya suhu di Palu akibat puncak inklinasi, sebut BMKG
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021