Hal itu disampaikan Kremlin dalam pernyataan pada Sabtu (21/8).
Baca juga: Menlu Taiwan: China ingin "meniru" Taliban
Kedua presiden, Putin dan Erdogan, menekankan prioritasnya adalah upaya kontra-terorisme dan memerangi perdagangan narkoba, demikian disampaikan Kremlin.
Militan Taliban menguasai Kabul pada akhir pekan lalu, dan hal itu telah membuat ribuan warga sipil dan sekutu militer Afghanistan melarikan diri ke tempat yang aman.
Baca juga: Keluarga wartawan Jerman dibunuh Taliban
Erdogan menyuarakan harapan untuk transisi yang lancar di Afghanistan dan menekankan pentingnya bagi Taliban untuk tidak mengulangi kesalahan sebelumnya dan menepati janji mereka dengan suatu pendekatan etnis yang inklusif.
"Pemerintah baru yang akan dibentuk di Afghanistan harus inklusif dan mewakili keragaman rakyat Afghanistan," kata Erdogan kepada Putin menurut pernyataan yang dikeluarkan setelah panggilan telepon antara kedua presiden tersebut.
Baca juga: Dihujani kritik, NATO janji percepat evakuasi dari Afghanistan
Pada Rabu (18/8), Erdogan mengatakan Turki masih berniat untuk menjaga keamanan di bandara Kabul setelah para pejuang Taliban menguasai ibukota Afghanistan.
Sumber: Reuters
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021