Kain jumputan Gambo Muba dipakai oleh Jihane Almira Chedid yang terpantau melalui akun instragam @officialputeriindonesia dan akun pribadinya @jihanealmira, Minggu.
Ia mengunggah foto-foto dirinya dalam sesi pemotretan dengan mengenakan busana berbahan Gambo Muba dan dirancang oleh desainer nasional terkemuka Defrico Audy.
Baca juga: Jalan panjang angkat batik etnik khas Bali
“Kami sangat bangga, Gambo Muba menjadi pilihan Jihane pada ajang Miss Supranational 2021. Tentunya ada pertimbangan dan penilaian tersendiri,” kata Ketua TP PKK Kabupaten Muba Thia Yufada Dodi Reza.
Ketua Dekranasda Muba itu mengatakan bahwa busana Gambo Muba memiliki filosofi penting di tengah upaya pelestarian lingkungan.
Dalam pembuatannya, kain ini menggunakan pewarna alami dari getah gambir yang ramah lingkungan.
Baca juga: Museum La Galigo pamerkan kain tradisional nusantara
Pemkab Muba sejak 2019 fokus menjadikan kain khas Gambo Muba ini sebagai produk yang dapat diaplikasikan untuk fesyen hingga industri interior.
Penggunaan pewarna alami getah gambir ini ternyata diaplikasikan dengan bahan-bahan industri interior, misalnya bahan velvet interior, vitrage, tenun dan linen.
Untuk memenuhi permintaan pasar, Pemkab Muba telah menetapkan Desa Ulak Teberau, Kecamatan Lawang Wetan sebagai sentra produksi kain khas daerah Gambo Muba.
Desa Ulak Teberau ini dinyakini sebagai tempat asal muasal kerajinan tenun Gambo Muba. Saat ini terdapat 108 penenun kain jumputan Gambo Muba di desa itu dari semula hanya 4 orang pada 2017.
Baca juga: Potensi kain tradisional dalam pengembangan industri fashion
Baca juga: Wastra Indonesia semarakkan Museon Den Haag
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021