Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut pihaknya belum menerima tambahan vaksin COVD-19 yang signifikan dari pemerintah pusat guna mempercepat pelaksanaan vaksinasi.
"Percepatan vaksinasi hingga 300 persen belum bisa dilakukan sebab tambahan vaksin untuk Jateng belum signifikan," katanya di Semarang, Minggu.
Hal itu disampaikan Ganjar menanggapi Presiden Joko Widodo yang mengumumkan bahwa Indonesia telah menerima vaksin dari negara luar.
"Tapi Pak Menkes sudah mulai menambah alokasi, sampai hari ini belum ada protes-protes keras dari kabupaten/kota 'saya kurang pak, saya kurang pak' seperti dulu ngak, ngak sampai terjadi kekosongan. Relatif sekarang berjalan," ujarnya.
Baca juga: Wagub Jateng dorong mahasiswa berinovasi bantu percepat vaksinasi
Baca juga: BPJS Kesehatan: 1,2 juta warga Jateng pemilik komorbid belum divaksin
Menurut Ganjar, ada tiga saran kelola jika alokasi vaksin untuk Jateng ditambah yakni dengan memperbanyak titik vaksinasi, memprioritaskan penerima vaksin, dan disiplin penginputan ke aplikasi PCare serta Smile.
Memperbanyak titik vaksin, lanjut Ganjar, juga perlu dilakukan untuk meminimalisasi kerumunan sebab partisipasi dari berbagai pihak yang banyak dilakukan saat ini meski niatnya baik dan membantu pemerintah, namun seringkali menimbulkan kerumunan.
Ganjar menyarankan agar partisipan-partisipan pelaksana vaksinasi itu mulai menyasar ke daerah terpencil atau desa-desa, apalagi sekarang minat masyarakat terhadap vaksin sudah tinggi.
"Syukur-syukur kalau mereka mau pada kelompok-kelompok ekonomi. Umpama pedagang pasar, sehingga ekonomi nanti akan bisa berjalan," katanya.
Baca juga: Jateng belum jadikan sertifikat vaksin sebagai syarat bepergian
Baca juga: Jateng mulai laksanakan vaksinasi "booster" untuk tenaga kesehatan
Baca juga: Ganjar pastikan penambahan stok vaksin di Jateng tiap minggu
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021