Pemantauan dan evaluasi yang harus kita lakukan dalam waktu yang tidak lama. Selama tiga tahun kurang lebih, maka angka target sesuai arahan Bapak Presiden menuju angka 14 persen di tahun 2024
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan sedang mengupayakan penurunan anak kerdil (stunting) di Indonesia turun menuju angka 14 persen pada tahun 2024.
“Pemantauan dan evaluasi yang harus kita lakukan dalam waktu yang tidak lama. Selama tiga tahun kurang lebih, maka angka target sesuai arahan Bapak Presiden menuju angka 14 persen di tahun 2024,” katanya saat memberikan kata sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional secara daring di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan pihaknya telah menyusun tiga strategi program sebagai langkah-langkah untuk melakukan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia.
“Yang pertama adalah bagaimana rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting ini yang kita akan beri nama dengan peran pasti Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (Ran Pasti),” katanya.
Ia menjelaskan, Ran Pasti merupakan sebuah program yang mempertajam segala bentuk kegiatan intervensi yang berada pada tingkat hulu, dengan tujuan memprioritaskan pencegahan lahirnya anak tumbuh stunting.
Program kedua, kata dia, adalah sebuah program inkubasi bernama Critical Success Factor, sebuah program yang memastikan keluarga mampu mempersiapkan kehidupan berkeluarga.
“Yang harus kita intervensi agar bisa menghasilkan daya ungkit yang tinggi adalah dengan mengintervensi konkret yang ada, dan fokus sehingga sumber daya yang tidak terlalu besar diharapkan bisa menurunkan angka stunting agar bisa lebih cepat,” katanya.
Pada program ketiga, katanya, langkah-langkah tersebut harus didukung oleh sistem pendataan informasi yang akurat, pendampingan surveilans keluarga berisiko stuntuing dan audit kasus stunting.
“Yang ketiga ini tentu harus didukung dengan sistem pendataan informasi yang akurat yang dikerjakan secara real time dari waktu ke waktu,” kata Hasto Wardoyo.
Rapat Koordinasi Nasional “Bergerak Bersama Untuk Percepatan Penurunan Stunting” telah dihadiri sekitar 2.600 peserta baik dari perwakilan kementerian/lembaga, gubernur dari 34 provinsi di seluruh indonesia, 12 pimpinan organisasi daerah (OPD) terkait masing-masing provinsi, bupati atau wali kota, mitra pemerintah pusat dan juga daerah.
Baca juga: Presiden tunjuk BKKBN pelaksana percepatan penurunan stunting
Baca juga: Mendes optimistis Indonesia terbebas stunting sebelum 2024
Baca juga: Wapres minta Kepala BKKBN pastikan penurunan "stunting" tercapai
Baca juga: Menko PMK sebutkan alasan "stunting" jadi perhatian Presiden
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021