"Saat ini tahap finishing, dan Insya Allah dalam waktu dekat 100 persen selesai. Pada dasarnya sudah siap untuk diresmikan," ujarnya, dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Surabaya, Senin.
Menurut dia, kawasan ini merupakan inisiasi untuk menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok rentan terpengaruh paham terorisme maupun mantan narapidana teroris (napiter).
"KKTN ini juga untuk mencegah aksi terorisme dan radikalisme di Jatim," ucap Gubernur Khofifah.
KKTN, kata dia, diharapkan efektif menumbuhkan nasionalisme dan bela negara, melalui peningkatan kesejahteraan sebagai bentuk soft approach penanggulangan terorisme melalui pemerataan pembangunan serta transformasi.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu menyampaikan, KKTN dibentuk juga bertujuan untuk memacu kemajuan pembangunan dan perekonomian daerah.
"KKTN merupakan project pertama BNPT untuk bisa memberikan ruang ekonomi bagi para penyintas para eks-napiter. Mudah-mudah ini menjadi bagian dari solusi bagaimana proses para penyintas maupun para korban kekerasan mendapatkan ruang agar bisa bergerak di sektor ekonomi," katanya.
Di sisi lain, Pemprov Jatim mendapatkan penghargaan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Penghargaan dalam membantu pemulihan korban terorisme tersebut diterima Gubernur Khofifah saat mengikuti peringatan Hari Internasional untuk mengenang dan memberikan penghormatan terakhir kepada korban terorisme secara virtual dari Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (21/8).
Mantan menteri sosial tersebut berterima kasih atas apresiasi tersebut dan diharapkan memacu Jatim terus berandil menyelesaikan berbagai persoalan terorisme di Indonesia, utamanya dalam pemulihan dampak psikis korban terdampak.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021