Petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan mengeruk Kali Krukut segmen Jalan Kemang Selatan 12, Cilandak untuk membersihkan endapan sedimen lumpur agar berfungsi maksimal menampung debit air dan melancarkan saluran air.Jadi, pengerukan itu tujuannya untuk membuat sedimen 'trap'
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan Mustajab saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin mengatakan pengerukan itu juga bertujuan untuk menangkap lumpur sehingga tidak mengalir ke hilir kali.
"Jadi, pengerukan itu tujuannya untuk membuat sedimen 'trap' guna menangkap lumpur sehingga lumpur tidak mengalir ke hilir," kata Mustajab.
Mustajab mengatakan bahwa banyaknya bangunan yang berdiri di sekitar kali membuat kondisi kali menjadi terganggu karena saluran air menjadi tertutup.
"Jadi, harus dibuatkan sedimen trap sehingga setiap minggu lumpurnya diangkut, jadi kalau skalanya besar bisa diangkat tiga bulan, bahkan sekali enam bulan," kata dia.
Baca juga: Jalan utama Jakarta sudah bebas dari luapan Kali Krukut
Petugas SDA menurunkan dua unit alat berat guna membersihkan kali dari endapan sedimen lumpur dan material lainnya.
Mustajab menuturkan pengerukan ini baru dimulai Senin ini dan ditargetkan selesai dalam 30 hari ke depan.
"Saya minta satu bulan selesai, mulai berlangsung hari ini hingga satu bulan ke depan, karena kita butuh alat yang perlu dikeruk," tuturnya.
Nantinya, kata dia, pengerukan ini juga diharapkan dapat menampung air dengan skala besar terutama bila terjadi curah hujan tinggi sehingga dapat mencegah potensi meluapnya kali.
Dia menambahkan bahwa selain mengeruk kali Krukut, pihaknya juga tengah mengeruk kali lainnya yang ada di Jakarta Selatan untuk melancarkan air dan mencegah banjir bila curah hujan tinggi.
Baca juga: Antisipasi banjir, Jakarta Selatan keruk Kali Krukut
Menurut dia, masyarakat mesti mendukung langkah ini dengan tidak membuang sampah sembarangan sehingga mencegah penumpukan sampah dan menyumbat saluran air.
"Intinya hanya satu, peduli dengan sarana dan prasarana kita seperti kali di saluran dengan cara apa, jangan sampai menutup saluran sehingga satgas atau kita tidak sulit untuk mengontrol," kata dia.
Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021