"Target kita hingga akhir Agustus ini 1,2 juta dosis. Masih ada 142 ribu yang belum tervaksinasi dari target tersebut," kata Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan di Cibinong, Bogor, Senin (23/8).
Menurutnya, stok vaksin di Kabupaten Bogor kini tak mencapai angka 142 ribu dosis, hanya 10.925 vial atau 109.250 dosis. Vaksin COVID-19 yang kini tersedia terdiri atas 62.780 dosis vaksin Moderna, 12.000 dosis vaksin AstraZeneca, 17.300 dosis vaksin Sinopharm, dan 17.170 dosis SinoVac.
Baca juga: Pemkab Bogor tambah 600 vaksinator untuk capai target dari Luhut
Iwan menyebutkan perkembangan vaksinasi di Kabupaten Bogor untuk dosis pertama telah mencapai sekitar 765 ribu dan dosis kedua (lengkap) mencapai 355.437 dosis. Jika dikalkulasi, dosis pertama dan kedua mencapai 1.058.406 dosis atau 12,52 persen.
Ia menjelaskan terkait perkembangan pandemi COVID-19 di Kabupaten Bogor secara umum, jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 ada di angka 44.464, dengan rincian konfirmasi aktif 556 kasus, konfirmasi meninggal 567 kasus, dan konfirmasi sembuh sebanyak 43.335 kasus.
"Kalau dikonversi dari angka, tingkat recovery rate-nya 97,46 persen dan mortality rate-nya atau tingkat kematian kita masih di bawah angka 1,28 persen. Ini keadaan terkonfirmasi saat ini," kata Iwan.
Ia menambahkan terjadi penurunan keterisian tempat tidur di 29 Rumah Sakit, baik di 4 RSUD maupun RS lainnya. Berdasarkan data terakhir, tingkat keterisian rumah sakit sudah menurun ke angka 28,4 persen, angka itu berada di bawah yang ditetapkan WHO sebesar 60 persen.
Baca juga: Bupati Bogor ajak masyarakat kenang para pejuang melawan COVID-19
Baca juga: Luhut naikkan target vaksinasi di Bogor jadi 100 ribu per hari
"Tingkat keterisian ruang IGD Isolasi 25,98 persen dan ICU masih di angka 50,30 persen. Begitu juga dengan dua pusat isolasi yang di Cibogo, dari 60 kamar yang disediakan, hanya lima yang terisi. Untuk yang di Kemang ada 84 kamar yang disediakan, 73 yang terisi, sedangkan tenaga kesehatan yang terdampak COVID-19 sebanyak 73 orang," katanya.
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021