"Kami ingin produk-produk ekonomi kreatif Indonesia bersama muslim fashion ini hadir di lima destinasi super prioritas dan saling menginspirasi. Jadi datang ke destinasi wisata dan pengunjung bisa dapat produk-produk berkualitas dan berkearifan lokal sesuai dengan destinasi super prioritasnya," kata Sandiaga dalam webinar, Rabu.
Sandiaga mengatakan, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, industri fashion muslim Indonesia sangat menjanjikan untuk dikembangkan di pasar internasional.
Sandiaga mengatakan industri fashion muslim memiliki pasar yang besar. Selain itu, produsen dan juga pelaku usaha fesyen muslim terus meningkat sehingga bisa menjadi peluang untuk terus berkembang dengan melakukan inovasi, adaptasi dan kolaborasi.
"Kami melihatnya ini sangat menjanjikan, industri fashion muslim dan kita memiki produk-produk yang beraneka ragam," ujar Sandiaga.
Sandiaga juga mengajak seluruh komunitas dan asosiasi fashion muslim untuk berkolaborasi bersama dengan Kemenparekraf guna mewujudkan Indonesia menjadi kiblat fashion muslim dunia. Menurutnya, hal ini tidak dapat terjadi tanpa adanya kolaborasi dari hulu ke hilir.
"Kalau bicara fashion muslim dunia mestinya kiblatnya di Indonesia dan jangan sampai kita memberikan kesan bahwa kita hanya pasar, tapi kita juga adalah pemain bukan penonton," kata Sandiaga.
Kemenparekraf juga berupaya untuk selalu mendukung industri fashion muslim dengan berbagai arah kebijakan.
"Kita menyadari bahwa pemerintah harus hadir dengan kebijakan kalau ada sedikit anggaran untuk membantu dan kemampuan kita untuk mendorong terciptanya ekosistem," ujar Sandiaga.
Baca juga: Inisiasi pendanaan hingga Rp100 miliar, Hijup didukung Kemenparekaf
Baca juga: "Muslim Fash Forward" diharapkan gali potensi UMKM fesyen muslim
Baca juga: Kemenparekraf upayakan buka wisata Bintan dengan gelembung perjalanan
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021