Namun kondisi tampilan kendaraan yang tak lagi bagus seringkali membuat pemilik kendaraan rela gigit jari karena nilai jual menjadi turun.
Sales Manager PT Difan Prima Paint Hoki Khosuma mengatakan dashboard merupakan salah satu komponen mobil atau motor yang mudah kusam dan retak karena sering terpapar matahari sehingga sering membuat tampilan kendaraan menjadi tak lagi mulus.
"Biasanya perlu biaya mahal untuk memperbaiki atau menggunakan semir yang hanya tahan 1-2 bulan, apalagi kalau ganti dengan yang baru," kata Hoki dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Hampir semua pengemudi tak paham simbol-simbol di dashboard
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Hoki mengatakan pihaknya menghadirkan Diton Dashboard Coating, sebuah produk yang berfungsi mengubah tampilan dashboard kendaraan yang sudah kusam dan retak menjadi tampak baru kembali.
Diton Dashboard Coating diaplikasikan dengan cara disemprot seperti mengecat kendaraan. Produk tersebut diformulasikan untuk menyamarkan baret-baret halus di dashboard kendaraan sehingga tidak mengubah tekstur orisinal.
Selain itu, Diton Dashboard Coating juga disebut memberikan efek daun talas sehingga dapat mengembalikan fungsi awal dashboard sekaligus mencegah munculnya jamur pada dashboard.
Satu kaleng Diton Dashboard Coating diklaim dapat digunakan untuk satu buah sepeda motor dan hasilnya dapat bertahan hingga 1 tahun.
Satu kaleng Diton Dashboard Coating ukurak 400 ml dibanderol Rp.65.000. Selain untuk dashboard kendaraan, produk itu juga dapat diaplikasikan untuk barang berbahan plastik seperti yang terdapat pada alat elektronik.
"Oleh karena itu, Dashboard Coating juga memberikan keuntungan bagi para pemilik bengkel elektronik atau barang bekas untuk mempercantik tampilan televisi, radio, hingga DVD untuk menambah nilai jual,” ucap Hoki.
Baca juga: MMKSI rilis aksesori kamera "dashboard" Blackvue Cloud SPA98001
Baca juga: Soket listrik dashboard picu kebakaran, Hyundai tarik 272 ribu mobil
Baca juga: Amankah membersihkan dashboard mobil dengan alkohol?
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021