• Beranda
  • Berita
  • PDIB: Kekebalan total COVID-19 butuh puluhan tahun

PDIB: Kekebalan total COVID-19 butuh puluhan tahun

25 Agustus 2021 18:54 WIB
PDIB: Kekebalan total COVID-19 butuh puluhan tahun
Petugas medis menyuntikkan vaksin Moderna COVID-19 kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Krueng Baruna Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jumat (13/8/2021). ANTARA FOTO/Ampelsa/foc.
Ketua Umum Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) James Allan Rarung mengatakan kekebalan total terhadap COVID-19 memerlukan waktu puluhan tahun bahkan ratusan tahun.

"Jelas kekebalan (kekebalan steril atau total) seperti ini akan sulit dicapai dalam waktu yang singkat, ini memerlukan waktu puluhan tahun bahkan ratusan tahun," kata James saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

James menuturkan kekebalan steril atau total adalah kekebalan di mana individu yang sudah memiliki kekebalan tubuh dari infeksi COVID-19 baik sebagai penyintas ataupun karena diberikan vaksinasi, tidak akan lagi menderita infeksi COVID-19 atau tidak bisa lagi menularkan infeksi COVID-19 kepada orang lain.

Namun, pada kasus pandemi COVID-19 saat ini, penyintas dan orang yang telah divaksinasi COVID-19 masih dapat kembali terinfeksi penyakit itu dan menularkan ke orang lain sehingga kekebalan yang terbentuk bukanlah kekebalan permanen atau bertahan selamanya.

Baca juga: Kemenkes: Pemerintah belum berencana menambah jenis vaksin lain

Baca juga: Kemenkes: Kekebalan kelompok masih menjadi sasaran pemerintah


Ia menuturkan program vaksinasi dari pemerintah untuk mencapai target kurang lebih 70 persen penduduk mendapatkan vaksinasi COVID-19, harus terus dilakukan bahkan diharapkan bisa lebih dipercepat.

Selain itu, mutasi yang terjadi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 telah menyebabkan kemunculan varian yang lebih tangguh daripada varian awal, seperti varian delta.

Kemampuan varian Delta untuk menularkan ke orang lain terbilang sangat tinggi, yakni rata-rata sampai lima kali lipat dibandingkan dengan varian biasa.

Dengan demikian efektivitas perlindungan yang dibentuk karena vaksinasi COVID-19 akan lebih rendah dibandingkan varian biasa. Itu akan sangat mempengaruhi target pemerintah untuk pencapaian kekebalan kelompok (herd immunity).

Namun, menurut James, hal itu bukanlah sesuatu yang membuat pesimis ataupun berserah diri. Tapi, vaksinasi harus tetap digencarkan.

Sebagaimana diketahui vaksinasi bertujuan untuk membangun sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit infeksi tertentu.*

Baca juga: Menciptakan kekebalan komunal, membangun potensi pariwisata nasional

Baca juga: Vaksinasi tak hanya untuk kekebalan tapi juga percepatan ekonomi

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021