Saat memberikan keterangan kepada para wartawan di Brasilia pada Selasa (24/8) malam, Queiroga mengatakan vaksin Pfizer, yang dibuat melalui kemitraan dengan perusahaan farmasi Jerman BioNTech, akan digunakan sebagai dosis penguat bagi kalangan tersebut.
Queiroga mengatakan keputusan soal dosis penguat itu diambil karena adanya penyebaran varian Delta serta kebutuhan untuk meningkatkan perlindungan bagi orang-orang yang memiliki kondisi lebih rentan.
Brazil sejauh ini mencatatkan lebih dari 20,6 juta kasus COVID-19 dan lebih dari 575.000 kematian akibat penyakit itu.
Menurut data Kementerian Kesehatan, hingga Selasa ada 123,9 juta orang --sekitar 59 persen dari populasi-- yang telah mendapatkan suntikan setidaknya satu dosis vaksin COVID-19 di Brazil.
Sekitar 55,7 juta orang belum divaksin secara lengkap. Jumlah itu adalah sekitar 26,5 persen dari seluruh penduduk negara itu, menurut data.
Sumber: Reuters
Baca juga: Senat Brazil setujui RUU yang mungkinkan paten vaksin dilanggar
Baca juga: Brazil batalkan kontrak vaksin Rusia
Baca juga: Brazil hentikan penggunaan vaksin COVID AstraZeneca pada ibu hamil
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021