• Beranda
  • Berita
  • Rumah sakit Sydney dirikan tenda darurat di tengah gelombang Delta

Rumah sakit Sydney dirikan tenda darurat di tengah gelombang Delta

26 Agustus 2021 09:45 WIB
Rumah sakit Sydney dirikan tenda darurat di tengah gelombang Delta
Polisi melakukan patroli di Central Station, Sydney, Australia, Jumat (20/8/2021). Sydney memperpanjang masa lockdown hingga akhir September untuk menekan penularan COVID-19 terutama varian Delta. ANTARA FOTO/REUTERS/Loren Elliott/foc.
Dua rumah sakit besar di barat Sydney, Australia pada Kamis mendirikan tenda-tenda darurat di luar ruangan untuk membantu menangani peningkatan pasien ketika kota itu bergulat dengan gejolak terburuk gelombang virus corona varian Delta.

Sydney yang merupakan kota terbesar di Australia telah menjadi pusat penyebaran wabah virus corona di negara itu.

Sydney sedang berjuang untuk membasmi wabah varian Delta yang sangat menular, dengan kasus infeksi harian mencapai tingkat rekor bahkan setelah dua bulan di bawah penguncian (lockdown) ketat.

Sebanyak 919 kasus COVID-19 dicatat pada Rabu (25/8). Angka itu merupakan kenaikan kasus harian terbesar, dengan hampir 9.000 kasus baru ditambahkan dalam dua minggu terakhir.

Unit sementara di departemen darurat untuk pasien COVID-19 akan membantu "menghentikan penundaan" (penerimaan pasien), kata juru bicara Distrik Kesehatan Lokal Sydney Barat kepada Reuters, Kamis.

Rumah sakit Westmead dan Blacktown telah bergulat dengan peningkatan jumlah pasien COVID-19 yang stabil, dan itu memaksa para pejabat untuk mengalihkan ambulans ke rumah sakit lain, kata Asosiasi Paramedis Australia (APA).

Dalam sebuah video yang diunggah di Twitter pada Rabu malam, APA mengatakan paramedis diberi pilihan untuk menunggu di kendaraan bersama pasien positif COVID atau "menunggu di luar dalam hujan dingin yang membuat beku" karena peningkatan jumlah masuknya pasien.

Kasus infeksi corona varian Delta yang menular dengan cepat telah menghilangkan keberhasilan awal Australia dalam melawan wabah virus yang membuat jumlah kasus infeksi virus coronanya relatif rendah, dengan sekitar 46.700 kasus dan 986 kematian.

Selain Sydney, kota terbesar kedua di negara itu--Melbourne dan ibu kota Australia--Canberra juga menerapkan penguncian ketat.

Penguncian di dua kota itu menempatkan lebih dari setengah dari 25 juta penduduk Australia di bawah perintah ketat untuk tetap tinggal di rumah.

Kasus COVID-19 di negara bagian Victoria, tempat kota Melbourne berada, melonjak menjadi 80 kasus pada Kamis, atau naik dari 45 kasus dibanding sehari sebelumnya.

Pemerintah federal Australia mendorong rencana pembukaan kembali negara itu setelah tingkat vaksinasi mencapai 70-80 persen.

Namun, beberapa negara bagian telah mengisyaratkan bahwa mereka mungkin menunda pembukaan karena pertumbuhan kasus COVID-19 yang cepat di Sydney.

Sekitar 32 persen warga di atas 16 tahun telah divaksin penuh sementara lebih dari 54 persen telah mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin.

Sumber: Reuters
Baca juga: COVID-19 Australia catat rekor, RS di Sydney tertekan
Baca juga: Polisi Sydney tindak keras rencana unjuk rasa anti-lockdown
Baca juga: Sydney catat rekor kematian COVID, Melbourne perpanjang lockdown

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021