"Penyemaian garam dengan 51 sortie itu dilakukan untuk membuat hujan buatan guna mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kabupaten/kota di Provinsi Riau," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, M Edy Afrizal kepada wartawan di Pekanbaru, Kamis.
Baca juga: BPBD Riau pantau 4 titik panas di 3 daerah
Edy Afrizal mengatakan TMC dilakukan di kabupaten/kota yang rawan karhutla, seperti Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Bengkalis, Rokan Hulu (Rohul), Indragiri Hilir (Inhil), Pelalawan, Indragiri Hulu (Inhu), Siak, Kepulauan Meranti, dan Kota Dumai.
Ia mengatakan garam ditabur di kawasan yang berpotensi awan, tentunya tidak sembarang awan, tapi awan yang ada airnya. Kegiatan itu dimonitor BMKG yang selanjutnya baru dilakukan TMC.
Baca juga: Kebakaran di Taman Nasional Riau padam setelah 16 kali pengeboman air
"Hingga saat ini Provinsi Riau telah mendapat tiga kali kontrak bantuan pesawat TMC lengkap dengan personelnya dari pemerintah pusat," katanya.
Ia bersyukur karena usulan perpanjangan kontrak yang ketiga kali sudah disetujui dan pesawat TMC sudah datang pekan lalu.
"Pemakaian pesawat TMC dengan perpanjangan kontrak ketiga kalinya itu sudah melakukan TMC sebanyak 8 sortie dengan pemakaian bahan baku sebanyak 6.400 kg garam," katanya.
Baca juga: Tim Satgas Karhutla Riau berjibaku padamkan api
Pewarta: Frislidia
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021