"Pekerjaan nomor satu adalah memastikan kami tetap berada di jalur dari standpoint produksi kami. Tanpa itu, kami tidak dapat meningkatkan modal," kata Ninivaggi.
Dia menambahkan, pengumpulan dana akan dilakukan bersamaan saat Lordstown mempersiapkan peluncuran truk Endurance. Menurutnya, pembiayaan akan datang ketika orang-orang percaya pada produk dan produksi mereka.
Bulan lalu, Lordstown mengatakan hedge fund telah berkomitmen untuk membeli saham hingga 400 juta dolar AS atau sekitar Rp5,7 triliun selama tiga tahun. Eksekutif mengatakan bahwa perusahaan sedang menjajaki opsi pembiayaan lain, termasuk utang.
Lordstown akan bersaing dengan Ford yang segera meluncurkan pikap listrik F-150 Lightning musim semi mendatang. Ninivaggi mengatakan, permintaan untuk pikap listrik Lordstown akan melebihi pasokan untuk sementara waktu sehingga cukup untuk menyaingi bisnis.
Saat ini, Lordstown masih diawasi jaksa federal di Manhattan dan Komisi Sekuritas dan Bursa AS terkait mergernya dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau special-purpose dan pernyataan yang sebelumnya dibuat tentang pemesanan di muka untuk kendaraannya.
Ninivaggi mengatakan, penyelidikan tersebut tidak akan mengalihkan perhatian dari upaya peluncuran Lordstown.
Sebelumnya, pendiri perusahaan dan pemegang saham terbesar Steve Burns mengundurkan diri sebagai CEO pada Juni menyusul penyelidikan internal atas klaim yang dibuat oleh Hindenburg Research. Kemudian, Lordstown menunjuk Daniel Ninivaggi untuk menggantikan Burns.
Baca juga: Produksi truk listrik Lordstown Motors yang tak sesuai harapan
Baca juga: Lordstown Motors dan Hydra Design Labs bangun truk listrik bersama
Baca juga: Chevrolet Cruze tutup produksi di pabrik Lordstown
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021